ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Pesan WA berantai itu datang tanpa nama pengirim jelas, hanya info singkat tentang lowongan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), termasuk posisi Pemadam Kebakaran (Damkar). Broadcast itu juga mengimbau agar pelamar untuk langsung datang ke Balai Kota.
Kabar soal lowongan itu dengan sigap menyebar dari hp ke hp, mulut ke mulut, dan seterusnya. Semakin banyak nan mendengar, semakin panjang pula antrean di Balai Kota. Sejak Senin hingga hari ini Rabu (23/4/2025), Balai Kota DKI Jakarta diserbu ratusan pelamar. Dari ibu rumah tangga hingga mantan pekerja pabrik, semua datang membawa harapan.
Foto: Warga DKI Jakarta memadati Balai Kota pada Rabu (23/4/2025) untuk melamar kerja sebagai PPSU, petugas damkar, kebersihan, hingga lingkungan. Mereka mengantre sejak pagi sembari membawa berkas lamaran sebagian apalagi mengisi blangko di trotoar dan taman sekitar lokasi. (detikai.com/Fergi Nadira)
"Saya lihat dari WA, katanya hoaks, tapi rupanya betul ini ramai," ujar Sani (33 tahun), penduduk nan melamar sebagai petugas PPSU. Ia datang sejak subuh.
Namun pihak Pemprov DKI Jakarta menegaskan, info dalam pesan tersebut keliru. Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim menyebut, proses rekrutmen semestinya dilakukan oleh wilayah masing-masing seperti kecamatan dan kelurahan, bukan di Balai Kota.
"Memang lowongannya ada, bukan hoaks. Tapi nan hoaks adalah arahannya nan menyuruh ke Balai Kota. Itu tidak benar," ujar Cyril kepada detikai.com, Rabu (23/4/2025).
Pemprov DKI pun mengaku kaget dengan membeludaknya penduduk nan datang secara fisik. Mereka langsung bergerak sigap dengan menyiapkan meja penerimaan berkas, serta menyediakan minuman bagi pelamar nan sudah mengantre sejak pagi buta.
Bingung Karena Informasi Simpang Siur
Salah satu pelamar, nan enggan disebut namanya, mengaku justru diarahkan oleh pihak kelurahan untuk datang ke Balai Kota. "Saya ke kelurahan di Semper, malah disuruh ke sini katanya," ujarnya.
Situasi ini mencerminkan ketidaksinkronan info di lapangan. Di satu sisi, pemerintah bakal menyiapkan sistem rekrutmen berbasis online melalui situs resmi jakarta.go.id/loker. Di sisi lain, penduduk justru menerima pesan-pesan keliru nan viral dan menyebar lebih sigap daripada penjelasan resmi.
Pemprov DKI pun menegaskan, seluruh proses pendaftaran bakal dialihkan ke kanal digital. "Kami mau membangun sistem nan transparan dan efisien, agar penduduk tidak perlu repot-repot datang ke Balai Kota hanya lantaran info tidak jelas," tegas Cyril.
"Sekali lagi, penyelenggaraan pengadaan PPSU dilakukan oleh masing-masing kelurahan dengan mengedepankan prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing secara setara dan tidak diskriminatif, serta akuntabel," ujarnya menambahkan.
Jumlah lowongan nan tersedia untuk posisi Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di DKI Jakarta pada tahun 2025 adalah sebanyak 1.652 posisi. Proses rekrutmen ini pun dilakukan secara transparan dan terbuka, tanpa praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN), serta pungutan liar (pungli).
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Di Balik Layar Pabrik Maklon Kosmetik Korea
Next Article Waspada, Inilah Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu