Film A Business Proposal Sepi Penonton Kalah Dari Horor Lokal, Kenapa?

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Film A Business Proposal, adaptasi drama Korea populer, mengalami penurunan jumlah penonton berasas info terbaru dari Cinepoint.

Per 8 Februari 2025, movie ini hanya menambah 5.225 penonton, turun 14,66 persen dengan total capaian 21.383 penonton sejak dirilis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka ini tertinggal jauh dibandingkan movie seram lokal nan mendominasi box office. Film Dark Nuns dan 1 Kakak 7 Ponakan misalnya, masing-masing mengumpulkan 18.906 (+92,42 persen) dan 56.482 (+41,06 persen penonton.

Bahkan, Petaka Gunung Gede meraih 203.108 penonton, menjadikannya movie dengan pertumbuhan harian tertinggi.

Film A Business Proposal sekarang hanya tersisa di 7 letak bioskop XXI di wilayah Jabodetabek per 9 Februari 2025. Jumlah ini turun drastis dibandingkan 7 Februari lampau nan setidaknya ada 17 letak bioskop nan menayangkan movie tersebut.

[Gambas:Twitter]

Namun, perlu dicatat nomor ini bukan info resmi, melainkan perkiraan dari Cinepoint, sebuah laman swasta nan melacak perkiraan jumlah penonton di bioskop. Meski demikian, info ini sedikit banyak tetap memberikan gambaran tren di pasar.

Minat nan rendah terhadap A Business Proposal bisa disebabkan oleh beragam faktor, seperti ekspektasi penonton nan tinggi terhadap penyesuaian dari serial drama alias kekuasaan movie seram nan tengah tren di Indonesia.

Faktor Abidzar?

Selain itu, ada pula aspek beberapa penikmat konten Korea Selatan, terutama fans drama A Business Proposal, menyerukan cancel alias boikot terhadap movie tersebut akibat perilaku Abidzar nan menuai kontroversi.

Salah satunya adalah saat bertemu media, Abidzar mengaku hanya menyaksikan sebagian bagian pertama dramanya dan kemudian memutuskan tak menyaksikan lebih lanjut lantaran mau mengembangkan karakternya sendiri.

Padahal, Abidzar memerankan jenis Indonesia dari karakter laki-laki utama cerita tersebut nan dalam jenis drakor berjulukan Kang Tae-moo (Ahn Hyo-seop).

Hal ini disebut-sebut menjadi salah satu penyebab boikot dari para fan berat drama Korea di Indonesia.

Sementara musuh mainnya, Ariel Tatum, mengaku menyaksikan jenis drama sebelum berakting sebagai karakter utama kisah itu.

Selain itu, Abidzar juga menjadi sasaran kritik lantaran dalam sebuah siniar menilai para fans tersebut "fanatik".

Kata tersebut terbilang sensitif bagi fans hallyu lantaran dinilai sebagai stereotipe dan melecehkan.

(can/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya