ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 21 Apr 2025 15:45 WIB

Jakarta, detikai.com --
Filipina dan Amerika Serikat menggelar latihan perang secara besar-besaran di Laut China Selatan, pada Senin (21/4).
Latihan militer nan berjudul "Balikatan" alias "Bahu-membahu" tersebut melibatkan 14 ribu tentara dari pasukan Filipina dan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS juga memamerkan senjata-senjata canggihnya seperti sistem rudal anti-kapal NMESIS dan sistem peluncur roket HIMARS.
Berdasarkan rilis nan dibagikan kepada media seperti dilansir Reuters, Filipina bakal menguji coba rudal modernya sendiri dalam latihan tembak langsung dengan mitranya dari AS.
Direktur latihan militer AS, Letnan Jenderal James Glynn menggambarkan latihan militer ini merupakan latihan perang dengan "pertempuran skala penuh."
Kedua belah pihak disebutnya bakal menjalani latihan perang dengan beragam macam skenario tempur.
Latihan tersebut termasuk keahlian memperkuat dari ancaman rudal-rudal, mengadang manuver invasi musuh di laut, dan latihan menenggelamkan kapal Angkatan Laut Filipina nan tak lagi beroperasi.
"Uji coba pertempuran penuh ditujukan untuk mempertimbangkan semua tantangan keamanan regional nan kita hadapi saat ini." kata Glynn seperti dikutip dari Reuters.
Total 9 ribu tentara AS dan 5 ribu tentara Filipina nan berperan-serta dalam latihan perang tersebut.
Jumlah mini peserta latihan perang terdiri dari tentara Australia, Jepang, Inggris, Prancis, dan Kanada. Sebanyak 16 negara lainnya bertindak sebagai peninjau.
Latihan perang ini berlangsung din tengah ketegangan antara Filipina dan China nan meningkat lantaran sengketa sejumlah wilayah dan pulau di Laut China Selatan.
Direktur Latihan Perang Filipina Mayor Jenderal Francisco Lorenzo menyatakan bahwa latihan militer ini tidak ditujukan ke satu negara pun. Namun, latihan ini digelar untuk mencegah konflik.
"Latihan Balikatan mungkin bisa mencegah bentrok di Taiwan. Namun nan menjadi perhatian kami, latihan ini untuk mencegah kemungkinan pemaksaan dan invasi ke negara kami," kata Lorenzo.
(bac)
[Gambas:Video CNN]