Fiersa Besari Minta Netizen Tak 'asbun' Soal Tragedi Puncak Carstensz

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Fiersa Besari buka bunyi soal masuk rombongan dua pendaki nan meninggal di Puncak Carstensz alias Puncak Jaya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada akhir pekan lalu.

Dalam pernyataan terbaru nan diunggah ke media sosial, dia memastikan kondisi saat ini stabil dan memberikan kronologi tambahan mengenai kejadian tragis tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fiersa Besari juga meminta masyarakat dan netizen untuk tidak melontarkan asumsi, teori, alias komentar nirempati terhadap peristiwa tersebut. Ia pun meminta angan dan ruang bagi family korban untuk berduka.

"Saya berambisi kawan-kawan dapat menahan jempolnya untuk mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati," ujar Fiersa Besari via Instagram, Senin (3/3).

"Pakai daya untuk berdoa. Beri ruang untuk family dan kerabat nan berpulang untuk berduka. Terima kasih banyak atas perhatiannya," lanjutnya.

Solois itu juga meminta maaf lantaran baru sempat berbagi berita tentang kondisi terkininya. Sebab, Fiersa Besari tetap syok serta bersungkawa terhadap tragedi tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Ia pun memastikan saat ini kondisinya sudah kondusif dan stabil. Fiersa berbareng Furki Syahroni, salah satu pendaki selamat, sudah berada di Timika per Senin (3/3),

Mereka sudah berada di tempat nan kondusif setelah tertahan di basecamp Yellow Valley lantaran sempat susah dijemput helikopter akibat cuaca buruk.

"Saya juga mau meminta maaf lantaran baru mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid, lantaran kami nan berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan bersungkawa atas tragedi nan telah terjadi," ujar Fiersa.

"Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV mengenai cuaca jelek nan berakibat pada lampau lintas helikopter. Kondisi kami alhamdulillah stabil," sambungnya.

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Fiersa Besari untuk mengutip unggahan tersebut.

Fiersa Besari mendaki berbareng 10 orang, tujuh pendaki adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan tiga orang Warga Negara Asing (WNA). Mereka berangkat berbareng dengan lima orang guide.

Dua pendaki nan meninggal bumi dalam pendakian itu adalah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati. Mereka mengalami indikasi AMS (Acute Mountain Sickness) saat turun dari Puncak Gunung Carstensz Pyramid pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT.

Keduanya kemudian dievakuasi oleh sesama pendaki dan guide pendamping di Teras Dua.

Sementara itu, dua orang pendaki atas nama Indira Alaika dan Saroni terkena indikasi Acute Mountain Sickness (AMS) dari Puncak Cartenz Tembagapura. Mereka mulai terkena indikasi AMS pada Jumat (28/2) di area bawah Puncak Cartenz Tembagapura, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika dalam perjalanan turun dari Puncak Cartenz.

Jenazah Elsa sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kabupaten Mimika. Sementara itu jenazah Lilie tetap berada di area gunung Carstensz Pyramid. Dalam keterangan polisi, pukul 09.40 WIT posisi jenazah tetap berada di bawah teras satu Carstenz Pyramid.

(chri/frl)

Selengkapnya