Fiersa Besari Beber Situasi Detail Yang Dialami Di Pendakian Carstensz

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Fiersa Besari menjabarkan situasi perincian saat dirinya menjadi bagian dari rombongan dua pendaki nan meninggal di Puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada akhir pekan kemarin.

Dalam unggahan di IG pada Senin (3/3), Fiersa Besari mengawali penjelasannya dengan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga mau meminta maaf lantaran baru mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid (puncak tertinggi Indonesia), lantaran kami nan berada di basecamp Yellow Valley (YV) pun merasa sangat syok dan bersungkawa atas tragedi nan telah terjadi," kata Fiersa.

"Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV mengenai cuaca jelek nan berakibat pada lampau lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Kondisi kami alhamdulillah stabil," lanjutnya.

Fiersa menyebut dirinya tak perlu banyak menjelaskan soal kronologi lantaran sudah banyak disiarkan oleh pihak nan lebih kredibel. Namun dia menambahkan bahwa dirinya sebenarnya berbeda tim dengan kedua mendiang.

[Gambas:Video CNN]

Musisi itu menyebut tergabung dalam tim nan terdiri dari tiga orang, sementara Lilie dan Elsa tergabung dalamtim berisi empat orang dan berbeda operator.

Ia juga menjabarkan untuk mereka nan awam bakal bumi pendakian, Carstensz Pyramid mempunyai medan nan berbeda dengan gunung lainnya di Indonesia. Carstensz Pyramid mempunyai medan tebing curam dengan ketinggian sekitar 600 meter.

Kondisi tersebut menuntut pendaki lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun sebagai prosedur keamanan. Selain itu, saat sudah berada di ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut, pendaki tak boleh terlalu lama berada di sana lantaran rentan hipotermia nan mematikan.

Kondisi hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun drastis di bawah 35 derajat Celsius bisa mematikan, lantaran jantung dan organ vital lainnya bisa kandas berfungsi. Bila telat ditangani, hipotermia bisa menyebabkan gangguan pernapasan hingga henti jantung dan kematian.

Lanjut ke sebelah...


Selengkapnya