Fenomena Arus Balik Dan Tantangan 15 Ribu Pendatang Baru, Jadi Beban Atau Berkah Jakarta?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Musim libur Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M hampir selesai. Arus balik pun tengah bergulir. Jutaan masyarakat nan selesai merayakan lebaran di kampung laman sekarang mulai beramai-ramai kembali ke perantauan untuk melanjutkan aktivitasnya. Bahkan tak sedikit nan membujuk sanak kerabat untuk ikut mengadu nasib di kota-kota besar.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta memprediksi, bakal ada lebih dari 10 ribu pendatang baru nan merantau di wilayahnya pasca-mudik Lebaran 2025 ini. 

“Untuk tahun 2025, pendatang baru diprediksi sekitar 10.000 sampai 15.000 jiwa,” kata Kepala Dinas Dukcapil Jakarta Budi Awaluddin, Rabu (2/4/2025) lalu.

Terkait perihal ini, Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno menyatakan bahwa kejadian urbanisasi saat arus kembali lebaran merupakan perihal nan biasa. Dia memastikan bahwa Jakarta terbuka untuk siapa pun. Karena itu, Rano Karno mempersilakan siapa pun datang ke Jakarta.

"Kecil itu, sebetulnya pak gubernur udah bicara kepada masyarakat nan mau datang ke Jakarta silakan. Kita enggak bakal ada operasi justicia. Karena Jakarta ini milik bersama," kata Rano Karno kepada wartawan saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).

Meski begitu, laki-laki nan berkawan disapa Bang Doel ini mau agar para pendatang baru ini mempunyai skill alias keahlian untuk bekerja di Jakarta.

"Tapi memang saran kita, kudu punya keterampilan, kudu punya skill. Karena jika kosong-kosong saja kelak bakal bersaing dengan masyarakat Jakarta," ujarnya.

"Sebetulnya memang, diamati dari tahun 2018, nan namanya operasi justicia sudah tidak ada di Jakarta. Karena Jakarta sekarang ini orang berpikir menyumplek ke sini. Tapi sebetulnya masyarakat nan lain lebih banyak juga ada di sekitar wilayah," sambungnya.

Doel mengungkapkan, mereka nan mencari nafkah di Jakarta, bukan berfaedah tinggal di Jakarta, melainkan di wilayah penyangganya seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Tapi nyaris rata-rata mereka tinggalnya, bahasanya agak di pinggir. Karena apa? Tentu jika Jakarta kan sewanya lebih mahal dari pada di pinggir. Itu nan terjadi. Karena itu tentu setiap kunjungan bakal kita data. Data itu bukan untuk melarang, agar kita hitung berapa jumlahnya," sambungnya.

Oleh karena itu, Doel menegaskan, prediksi jumlah pendatang tersebut bukan sesuatu nan besar baginya. "Makanya tadi ada bilang 15.000. Kalau 15.000 itu mini sekali. Sangat mini sekali. Mungkin bisa di atas. Prediksi kita di atas 50 ribuan," ucap dia menandaskan.

Pramono Persilakan Pendatang Baru ke Jakarta, Asal...

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mempersilakan penduduk pendatang beramai-ramai ke Jakarta setelah Lebaran 2025. Menurut dia, hal terpenting ialah mereka mempunyai kartu identitas nan jelas.

Pramono memastikan, Pemprov Jakarta tidak bakal melakukan operasi yustisia nan merazia identitas kependudukan para pendatang baru. Hanya saja, Pramono menegaskan mereka nan merantau ke Jakarta kudu mempunyai KTP.

"Dukcapil bakal mengecek itu, administrasinya dicek. Kalau dia mau mencari kerja di Jakarta monggo, silakan. Asal dia mau ada training dan asal juga nan paling krusial dia punya identitas. Kalau enggak punya identitas, enggak (bisa cari kerja)," ucap Pramono.

Politikus PDIP ini menegaskan, pihaknya tidak bakal melangsungkan operasi yustisi alias razia kependukukan bagi mereka nan bukan berdomisili Jakarta pasca-momentum mudik Lebaran 2025. Artinya, Pramono bakal membuka pintu kepada para perantau nan memandang Jakarta sebagai sebuah langkah memperbaiki nasib.

"Jakarta terbuka bagi siapapun, Jakarta tidak bakal menyelenggarakan operasi yustisi," kata Pramono di Kompleks Monas Jakarta usai melepas ribuan pemudik dalam rangka mudik cuma-cuma Pemrpov 2025, Kamis (27/3/2025).

Meski tidak melarang siapapun datang ke Jakarta, namun Pramono tetap bakal memeriksa identitas mereka nan datang sebagai syarat.

"Kami meminta dan memohon dengan hormat, dengan sangat siapapun nan bakal ikut kembali mudik ke Jakarta, pendatang terutama, maka kami bakal melakukan pengecekan perihal nan berangkaian dengan kependudukan," jelas Pramono.

Jakarta Adalah Kota Terbuka

Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, keputusan Pramono itu menunjukkan bahwa Jakarta merupakan kota terbuka bagi siapa saja, termasuk pendatang. Kata dia, keputusan Pramono sangat bijaksana, lantaran membangun Jakarta bisa dilakukan oleh siapapun.

“Kami tentu mendukung dan mengapresiasi keputusan Pak Gubernur nan bijak ini, lantaran Jakarta merupakan kota terbuka, nan siapa saja bisa datang ke sini,” ujar Pantas pada Kamis (3/4/2025).

Meski demikian, dia mengingatkan para pendatang untuk mempunyai bekal sebelum tiba di Jakarta. Bekal nan dimaksud adalah kerabat alias sanak family nan lebih dulu tinggal di Jakarta dan ketrampilan untuk mendapat pekerjaan.

Kedua bekal itu, ujar Pantas, sangat dibutuhkan untuk menghindari potensi mereka terkatung-katung hidup di Jakarta. Jika ada kerabat di Jakarta, lanjut dia, setidaknya ada tempat sementara untuk menetap sembari mencari pekerjaan.

“Kemudian skill diperlukan untuk meningkatkan potensi mendapat pekerjaan, lantaran kita tahu Jakarta sebagai kota jasa dan niaga maka diperlukan skill dengan keahlian SDM (sumber daya manusia) nan baik,” ucap Anggota Komisi D DPRD Jakarta ini.

Menurut Pantas, urbanisasi pasca-mudik kudu disertai kesiapan agar untuk menghindari perihal nan tidak diinginkan. Sebagai contoh bertambahnya nomor pengangguran, kesejahteraan sosial-ekonomi hingga ancaman kriminalitas.

“Hal-hal itu bisa dicegah alias diminimalisir andaikan calon pendatang ke Jakarta mempersiapkan diri dengan baik sebelum merantau,” ungkap dia.

Pantas juga mendorong agar perangkat RT/RW turut aktif memantau dan mendata jumlah warganya pasca lebaran. Bagi setiap pemudik nan datang, hendaknya didata dengan baik, sehingga jika terjadi hal-hal nan tidak diinginkan bisa langsung diantisipasi.

“Untuk para pendatang juga wajib melapor ke RT/RW lantaran ini sudah diatur dalam Pasal 13 ayat 3 di Pergub DKI Jakarta Nomor 22 Tahun 2022 tentang Rukun Tetangga dan Rukun Warga,” pungkasnya.

Jangan Sampai Jadi Beban Jakarta

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meminta masyarakat tidak serta merta membujuk sanak kerabat untuk menjadi pendatang ke Jakarta usai lebaran. Cak Imin meminta masyarakat tidak tergiur dengan keelokan Jakarta tanpa bekal kerja.

"Berharap siapapun nan diajak ikut berasosiasi ke Jakarta betul-betul menyiapkan diri, jangan bagus Jakarta, tapi tidak bisa lebih inovatif. Jangan sampai bagus Jakarta, menjadi beban Jakarta, tetapi menjadi solusi ekonomi kita semua," kata Cak Imin pada wartawan dikutip Selasa (1/4/2025).

Selain itu, mengenai turunnya nomor pemudik tahun ini lantaran melemahnya ekonomi, Ketum PKB itu menyatakan pemerintah telah memberikan stimulus kepada masyarakat.

"Stimulus sudah terus dikeluarkan bantuan-bantuan langsung kita percepat termasuk beragam skenario nan sudah disiapkan," ujarnya.

Menurut Cak Imin, support nan diberikan pemerintah semestinya bisa memperbaiki perekonomian masyarakat.

"Yang krusial kita bahu membahu menyadari beratnya tantangan. Terutama akibat dunia khususnya akibat kebijakan Amerika Serikat, nan menjadi bagian dari, kebersamaan nan kudu dibangun antar family pemerintah semua," pungkasnya.

Jangan Ajak Saudara nan Tak Punya Skill Kerja

Tangerang sebagai salah satu kota penyangga Jakarta juga turut terdampak kejadian urbanisasi pasca-mudik lebaran. Meski tidak melarang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengimbau kepada para pemudik agar tidak serta merta mengajak sanak keluarganya nan belum mempunyai skill untuk bekerja, datang merantau ke Tangerang.

"Pada prinsipnya, Kota Tangerang sangat terbuka bagi pendatang nan mau tinggal di Kota Tangerang. Namun, tetap kami imbau agar masyarakat Kota Tangerang nan menjalankan mudik agar tidak membawa family nan belum mempunyai kepastian kerja alias belum mempunyai skill khusus," ujarnya, Kamis (3/4/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, Rizal Ridolloh mengimbau para pendatang baru untuk segera melaporkan diri kepada RT/RW alias lurah setempat agar dapat segera didata.

"Selain itu, para pendatang juga dapat melakukan pendaftaran manajemen kependudukan melalui aplikasi Sobat Dukcapil," ucap Rizal.

"Selain melalui kelurahan dan kecamatan setempat, para pendatang juga dapat mendatangi Kantor Disdukcapil Kota Tangerang," sambung dia.

Rizal mengatakan, penduduk juga bisa mendatangi Mal Pelayanan Publik dan booth adminduk nan tersedia di Icon Walk Cimone dan Tang City Mall.

Sehingga, kata dia, pemerintah wilayah dapat segera mendata pendatang, termasuk memproses Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

"Sesuai dengan pengarahan Wali Kota Tangerang, kami imbau agar para pendatang sudah mempunyai kepastian kerja di Kota Tangerang, dan dapat turut berkontribusi membangun Kota Tangerang," terang dia.

"Kami harap, agar masyarakat juga turut mengingatkan family nan menjadi pendatang untuk segera melakukan pendataan," tandas Rizal

Selengkapnya