Fakta-fakta Terbaru Pencarian Korban Kapal Tenggelam Di Selat Bali

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com --

Tim SAR gabungan menyisir area selatan dan timur perairan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, dalam operasi pencarian kapal tenggelam di Selat Bali.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Dewa Hendri Gunawan menyampaikan pencarian ini berfokus pada para korban nan belum ditemukan.

KMP Tunu Pratama Jaya nan mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23.35 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 30 penumpang selamat, sementara jumlah korban nan ditemukan meninggal bumi sebanyak enam orang. Sedangkan nan dinyatakan lenyap dan dalam pencarian tetap sebanyak 29 orang.

Berikut fakta-fakta terbaru dalam operasi SAR pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya nan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam:

Belum ditemukan korban lagi

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) campuran melaporkan bahwa mereka belum sukses menemukan korban KMP Tunu Pratama Jaya nan tenggelam pada hari kedua pencarian di Selat Bali, Jumat.

Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, mengatakan tim SAR campuran sudah maksimal melakukan pencarian terhadap puluhan korban nan dinyatakan hilang, baik dari jalur darat, laut, maupun udara.

"Jadi pada hari kedua pencarian hari ini belum ada temuan baru dari korban nan dinyatakan hilang, namun tim SAR campuran tetap melakukan aktivitas dan menyusun rencana untuk operasi SAR berikutnya pada Sabtu besok," katanya dalam konvensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (4/7) malam, dikutip Antara.

Ribut menyampaikan aspek cuaca pada hari kedua pencarian korban tenggelam juga menjadi hambatan bagi tim SAR, seperti jarak pandang nan hanya tiga kilometer dari sebelumnya 10 kilometer, gelombang tinggi 2,5 meter, dan angin nan cukup kencang.

Ia memaparkan bahwa tim SAR campuran melakukan pencarian melalui jalur udara maupun laut mulai dari sisi utara di lintasan Ketapang-Gilimanuk menuju arah selatan dengan menggunakan perangkat utama operasi SAR.

WN Malaysia jadi korban

Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Fauzi Bin Awam, diduga jadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Namun namanya disebut tak masuk dalam info manifes penumpang kapal tersebut.

Hal itu memunculkan dugaan adanya penumpang-penumpang lain nan tak terdata dalam manifes KMP Tunu Pratama Jaya nan tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7).

Istri Fauzi, Yatini mencari keberadaan suaminya di Posko SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Yatini mengatakan, suaminya berangkat menggunakan jasa travel dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi, menuju Bali.

Sisir perairan Gilimanuk

Pencarian korban nan belum ditemukan dalam tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, kembali dilanjutkan tim SAR campuran pada Jumat (4/7) pagi.

Untuk pencarian di hari kedua ini, tim SAR menyisir area selatan dan timur perairan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali.

Sebanyak dua buah Rigid Inflatable Boat (RIB) juga dikerahkan pada pencarian di hari kedua in

KNKT Periksa korban selamat

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi awal mengenai tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, dengan mengumpulkan info dan keterangan dari para korban selamat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya telah mengantongi sejumlah info awal mengenai kondisi cuaca dan komunikasi nan terjadi saat peristiwa tenggelamnya kapal. Data tersebut bakal dilengkapi dengan keterangan para penyintas.

"Beberapa info informasi mengenai cuaca seperti apa, dari kecelakaan ini seperti apa, terus komunikasi nan terjadi saat malam itu kita sudah kumpulkan, besok kita lanjutkan mewawancarai korban-korban nan selamat," kata Soerjanto di Banyuwangi, Kamis (4/7).

Mereka mengumpulkan sejumlah arsip dan video sebagai peralatan bukti

Uang santunan

Jasa Raharja memastikan seluruh korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali bakal menerima santunan sesuai ketentuan.

Santunan termasuk mahir waris korban meninggal bumi nan bakal mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta dan korban luka-luka nan dijamin biaya perawatannya hingga maksimal Rp20 juta.

Plt Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo menyampaikan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang pikulan umum, termasuk dalam kondisi darurat.

"Karena proses pemindahan tetap berlangsung, petugas kami siaga untuk melakukan pendataan korban secara jeli dan nantinya mengunjungi rumah sakit tempat korban dibawa," kata Rubi.

(fra/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya