ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut upaya penulisan ulang sejarah Indonesia tidak bakal mengubah sejarah tentang peristiwa pembantaian 1965 nan kerap disebut G30S PKI (Partai Komunis Indonesia) alias Gerakan Satu Oktober (Gestok).
Fadli menyatakan tidak ada kontroversi mengenai sejarah berdarah nan menyebabkan jutaan korban meninggal bumi akibat peristiwa politik itu.
"Kalau itu kan jelas dong. Orang dinyatakan sendiri oleh mereka kok. Jadi apa nan mau (diubah), justru jangan membelokkan sejarah," kata Fadli di area Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu kan jelas. PKI kan memang mau mengambil alih kekuasaan dari negara ketika itu. Dimana kontroversinya? Tidak ada kontroversi," sambungnya.
Senada, Fadli menyebut peristiwa politik pemberontakan PKI tahun 1948 alias kerap disebut sebagai Madiun Affair juga tidak bakal diubah.
Ia menyatakan peristiwa politik itu adalah upaya pemberontakan nan dilakukan PKI nan menyebabkan banyak korban dari pihak Nahdlatul Ulama (NU).
"[Madiun] 48 kan jelas pemberontakan. Ya, jelas pemberontakan dan difasilitasi oleh Belanda. Kan, jelas itu. Mau lihat siapa nan dibantai oleh PKI 48 itu, Banyak. Korban-korbannya itu ustad NU diculik," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung imperialisme Belanda lewat operasi intelijennya turut berkedudukan dalam sejumlah peristiwa di tanah air, di antaranya Madiun 1948 hingga aktivitas Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Ia menyebut bahwa Belanda berkedudukan dalam membawa kembali pentolan PKI angkatan pertama, Musso dari Moskow ke Indonesia.
"Peristiwa Madiun seolah-olah itu komunis rupanya nan membawa Musso, Semaun semua itu adalah Belanda, difasilitasi oleh Belanda," kata Prabowo dalam pidatonya di Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, Senin (5/5).
Peristiwa Madiun adalah salah satu peristiwa krusial dalam sejarah Indonesia. Peristiwa Madiun merujuk pada pemberontakan PKI di Madiun, Jawa Timur, September 1948, nan dipimpin sejumlah tokoh tua PKI seperti Musso. Peristiwa ini dipicu persoalan internal di dalam negeri dan pengaruh politik internasional.
Prabowo menyebut pada Peristiwa Madiun, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 1945 namun Belanda tetap menguasai Indonesia saat itu.
"Belanda kuasai Batavia, semua lapangan terbang dikuasai gimana dia bisa sampai Madiun," ujarnya.
(mab/dal)
[Gambas:Video CNN]