ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Presiden ke-2 RI Soeharto sangat layak menjadi pahlawan nasional lantaran berkedudukan dalam memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.
Hal tersebut dia sampaikan ketika ditanya apakah penulisan ulang sejarah berangkaian dengan usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional.
"Kalau saya sih secara pribadi dari dulu, gelar untuk Pak Harto (Soeharto) itu harusnya dari dulu. Dari dulu Pak Harto itu sangat layak untuk mendapatkan pahlawan nasional," kata Fadli di area Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam WIB.
Fadli mengatakan setiap orang nan membaca dan mengetahui sejarah semestinya setuju Soeharto menjadi pahlawan sejak dulu.
Sebab, kata dia, Soeharto nan melalui Serangan Umum 1 Maret berupaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia ketika Soekarno hingga Agus Salim ditangkap Belanda.
Fadli mengatakan lantaran peran Soeharto itu pula melalui Serangan Umum 1 Maret berita Indonesia tetap melakukan perlawanan terhadap Belanda diketahui bumi internasional.
"Nah, tidak bisa dipungkiri bahwa itu nan memimpin pertempuran itu namanya Letkol Soeharto. Tidak ada itu (bantahan)," ujar dia.
"Dalam sejarah manapun saya mau tantang siapa sejarawan nan mengatakan itu bukan Soeharto. Jelas itu Letkol Soeharto," sambungnya.
Sebelumnya, nama Soeharto masuk daftar 10 usulan Kementerian Sosial sebagai pahlawan nasional nan ditetapkan pada 2025 ini. Meski begitu, usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional menimbulkan pro dan kontra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pihak menilai pemimpin Orde Baru itu tidak layak mendapat gelar pahlawan lantaran pemerintahannya bergelimang darah.
Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) nan terdiri dari family korban pelanggaran berat Hak Asasi Manusia (HAM), jaringan organisasi masyarakat sipil dan perseorangan mengungkapkan Kemensos belum memberi jawaban perihal surat terbuka penolakan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.
(mab/wiw)
[Gambas:Video CNN]