Eureka! Peneliti Temukan Obat Nyeri Bisa Bantu Cegah Kanker Bermetastasis

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Para peneliti menemukan aspirin, nan dikenal lantaran khasiatnya menghilangkan rasa sakit dan mengencerkan darah, juga dapat membantu mengurangi penyebaran kanker tertentu.

Metastasis, alias penyebaran sel kanker dari tumor asalnya ke organ nan jauh, bertanggung jawab atas sekitar 90 persen kematian akibat kanker di seluruh dunia. Dalam penelitian terbaru nan dipublikasikan di jurnal Nature, para peneliti menemukan bahwa aspirin bekerja melawan penyebaran kanker dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, sebuah temuan nan mereka buat secara tidak sengaja saat menyelidiki proses metastasis.

"Itu adalah momen Eureka ketika kami menemukan TXA2 adalah sinyal molekuler nan mengaktifkan pengaruh supresif ini pada sel T," kata peneliti Dr. Jie nan dikutip dari Medical Daily.

"Ini adalah temuan nan sama sekali tidak terduga nan membawa kami ke jalur penyelidikan nan sangat berbeda dari nan kami perkirakan," sambungnya.

Profesor Rahul Roychoudhuri, dari Universitas Cambridge, nan memimpin penelitian tersebut, mengatakan kepada Newsweek bahwa optimisme tetap kudu ada namun tetap diimbangi dengan pengarahan medis.

Roychoudhuri menyarankan pasien nan tertarik menjalani terapi aspirin untuk mendiskusikannya dengan master onkologi alias master keluarga, nan dapat mengevaluasi potensi faedah dan risikonya dalam kasus spesifik mereka. Uji klinis sedang dilakukan untuk menentukan langkah menggunakannya dengan kondusif dan efektif guna mencegah penyebaran kanker.

"Aspirin memang murah dan tersedia secara luas, tetapi bukan tanpa akibat nan signifikan. Penggunaan aspirin jangka panjang dikaitkan dengan toksisitas gastrointestinal termasuk tukak lambung dan pendarahan gastrointestinal bagian atas," ucapnya.

Penelitian terhadap pasien kanker sebelumnya menemukan bahwa mereka nan mengonsumsi aspirin dosis rendah setiap hari mengalami penurunan penyebaran beberapa kanker, seperti kanker payudara, usus, dan prostat, nan mengarah pada uji klinis nan sedang berlangsung. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti gimana aspirin dapat mencegah penyebarannya.


(kna/kna)

Selengkapnya