ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya mendukung program pemerintah untuk pemerataan ekonomi dan percepatan pembangunan dengan menggandeng Kementerian terkait.
"Jadi BUMN siap bekerja-sama dengan intensif dengan beragam kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional," ujarnya, Rabu (22/1).
Erick menjabarkan, selama 100 hari kerja pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, untuk pemerataan ekonomi dan memberantas kemiskinan, pihaknya berbareng Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meluncurkan sinergi program untuk mendorong kewirausahaan dan pengembangan industri imajinatif di Indonesia.
"Langkah strategis ini diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi nan inklusif serta menciptakan lebih banyak kesempatan upaya bagi masyarakat di beragam daerah," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya melibatkan seluruh BUMN sebagai mitra strategi dalam pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi bagi pelaku upaya mikro hingga pembuat lokal. Dengan memanfaatkan jaringan dan sumber daya BUMN, inisiatif ini dirancang untuk memberikan akibat langsung terhadap peningkatan kapabilitas pelaku UMKM, sehingga mereka mempunyai daya saing lebih berkompetisi di pasar domestik maupun global.
Selain itu Menteri BUMN berbareng sama dengan Menteri UMKM melalui Bank Himbara nan terdiri dari Bank Mandiri, bank Negara Indonesia (BNI) Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) melakukan percepatan dalam Program Penghapusan Piutang macet UMKM.
"Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan baru bagi pelaku UMKM untuk bangkit dan melanjutkan upaya mereka nan terdampak beragam tantangan ekonomi," sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kerjasama strategis dalam peningkatan daya saing dan kualitas UMKM melalui program Sertifikasi bagi pelaku upaya UMKM
Kolaborasi nan dilakukan ini, kata Erick, bermaksud untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi produk, khususnya produk-produk nan diproduksi oleh UMKM, sehingga UMKM dapat meningkatkan daya saing di pasar Global.
"Dalam kerjasama ini BPOM memberikan pendampingan kepada UMKM dalam proses sertifikasi produk dan pengawasan produk nan diproduksi oleh pelaku UMKM, khususnya nan berasosiasi dengan kesehatan, pangan, dan kosmetik," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian dan PNM untuk memberikan support penuh terhadap program sertifikasi produk BPOM melalui program pembiayaan dan pendampingan serta edukasi kepada pelaku UMKM nan mau mengikuti proses sertifikasi produk BPOM.
Bank Rakyat Indonesia menyediakan pembiayaan bagi pelaku UMKM yang akan melakukan proses Sertifikasi Produk BPOM, Pegadaian menyediakan pembiayaan mikro untuk pelaku UMKM, serta PNM membantu UMKM dalam akses pembiayaan dan pelatihan.
"Program pembiayaan ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas produksi mereka serta memenuhi standar nan diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi BPOM," imbuhnya.
Selanjutnya, untuk pembangunan masyarakat, pihaknya menggandeng Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) untuk mempercepat pembangunan proyek prasarana utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kementerian BUMN berbareng Perumnas sukses membangun dan menyediakan Hunian Layak, nyaman dan terjangkau nan berkonsep Transit Oriented Development (TOD), nan berlokasi di beberapa wilayah strategis," jelasnya.
Hunian berkonsep TOD tersebut di antaranya, Samesta Mahata Margonda nan menyediakan 940 Unit dan satu - satunya kediaman nan menyatu dengan Stasiun KRL Pondok Cina. Lalu, Samesta Mahata Serpong nan menyiapkan 1.861 Unit dan terintegrasi dengan Stasiun Rawabuntu.
"Kementerian BUMN melalui Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga menyediakan pembiayaan terjangkau dengan merancang skema angsuran pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 30 tahun," pungkasnya.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Demi Ekonomi 8%, OJK Dorong Asuransi Garap Produk Petani Cs
Next Article Alasan Erick Thohir Minta Tambah Anggaran BUMN Jadi Rp 344 M