ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka kesempatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membeli pesawat Boeing untuk kebutuhan armada di maskapai pelat merah tersebut. Langkah tersebut dapat menjadi salah satu upaya negosiasi dengan pemerintahan Donald Trump.
"Pengadaan pesawat itu kita bicara sama Boeing. Kita sudah punya perjanjian dulu, tetapi pernah ada kejadian nan kurang baik, jika Bapak-Ibu ingat pernah ada kecelakaan pesawat dulu, nah di situ lah kita tidak menindaklanjuti perjanjian tersebut," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI di gedung DPR RI Jakarta, dikutip Kamis (22/5).
Menurutnya, penambahan pesawat juga krusial untuk meningkatkan jasa penerbangan Garuda. "Kami harapkan juga untuk bisa mengisi daripada penambahan pesawat nan ada di Garuda," ucapnya.
Erick mengungkapkan, pihaknya bakal menyampaikan kebutuhan armada kepada Boeing melalui penyusunan perjanjian baru. Bahkan, jumlahnya pun sama dengan kebutuhan jumlah pesawat nan sama seperti perjanjian sebelumnya.
"Kami kemarin memasukkan lagi kebutuhan pesawat ini kepada mereka, tetapi bukan perjanjian lama, perjanjian nan baru dengan jumlah nan sama," tuturnya.
Erick menambahkan, keterbatasan armada mempunyai keterkaitan terhadap nilai tiket pesawat. Ia menyebut, menekan peningkatan nilai tiket bukan hanya dengan melakukan efisiensi, melainkan juga melalui penambahan armada pesawat.
"Ini sebagai catatan nan kita mau lihat seperti apa pengadaan-pengadaan nan bisa mereka penuhi dan ini nan kita harapkan juga untuk bisa mengisi penambahan pesawat nan ada tentu di Garuda," pungkasnya.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Saham Boeing Anjlok, China Hentikan Pengiriman Jet
Next Article Erick Minta Garuda Cs Bikin Road Map 6 Bulan,Termasuk Rencana Merger