Elon Musk Cuma Omon-omon, Tesla Hancur Lebur Kalah Lawan Byd-xiaomi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham Tesla ramai-ramai melakukan tindakan jual sehingga nilai saham perusahaan milik Elon Musk tersebut jeblok. Dampak positif kemenangan Donald Trump ke kenaikan nilai saham Tesla sekarang sudah terhapus.

Pada perdagangan hari Selasa, saham Tesla jatuh 8 persen sehingga kapitalisasi pasar produsen mobil listrik tersebut terbenam di bawah US$ 1 triliun (Rp 16.400 triliun). Nilai tersebut adalah nan terendah sejak 7 November 2024, saat Donald Trump diumumkan sebagai pemenang pilpres AS.

Sejak awal tahun, saham Tesla telah tergelincir 25 persen dibanding indeks Nasdaq yang hanya terkoreksi 1,5 persen. Kekayaan Elon Musk, CEO Tesla, telah gosong US$ 100 miliar. Meskipun begitu, Musk tetap memperkuat sebagai orang terkaya bumi dengan nilai melampaui US$ 380 miliar.

Tekanan terakhir nan dialami oleh Tesla berasal dari laporan Reuters yang menyatakan pengguna kecewa dengan upgrade sistem kendali otomatis Tesla. Mereka menyatakan keahlian fitur "navigasi di jalan kota" China jauh dari teknologi tanpa pengemudi nan digaungkan Musk. 

Produsen mobil listrik China, termasuk BYD, padahal menyediakan sistem kendali mobil otonom secara cuma-cuma alias nilai jauh lebih murah dibanding Tesla. Model mobil listrik Xiaomi, SU7, juga menyediakan teknologi serupa sebagai standar dan gratis.

Laporan dari China membikin pemegang saham Tesla makin cemas. Mereka cemas dengan keahlian perusahaan dan kelakuan Musk, nan lebih sibuk di Washington D.C. sebagai pemimpin departemen efisiensi pemerintah (DOGE) dibanding mengurus Tesla.

Retorika politik nan dilempar Musk ke publik dan aksinya juga memicu protes di nyaris semua pasar Tesla, termasuk demonstrasi di gerai dan pusat jasa Tesla.

Kebijakan tarif Trump juga memberikan tekanan kepada saham Tesla, apalagi setelah China mengumumkan tarif balasan. Di tambah lagi, penjualan Tesla merosot tajam di Eropa sepanjang Januari-Februari.

Pendapatan dan untung Tesla terus-terusan tak mencapai proyeksi analis. Kinerja nan lesu ini, menurut Tesla, lantaran mereka terpaksa terus menurunkan nilai jual mobil buatanya termasuk Model 3, Model Y, Model S, dan Model X.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BYD Resmi Masuk Pasar Tambang Lithium Brazil

Next Article Perang Teknologi Makin Gila, Eropa Palak China Habis-habisan

Selengkapnya