ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Elon Musk mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump nan tidak memblokir Tiktok di negaranya. Namun, dia punya pandangan sendiri soal larangan tersebut.
Di AS, Tiktok nyaris diblokir lantaran pemerintah AS sebelumnya mewajibkan platform dijual dari perusahaan induknya Bytedance. Namun Trump nan baru saja dilantik malam tadi memastikan Tiktok bisa tetap beraksi di AS.
Sebaliknya, media sosial X rupanya dilarang oleh pemerintah China. Musk, nan mempunyai X, ikut menyinggung soal larangan itu.
Menurutnya jika Tiktok tetap memperkuat di AS, sebaiknya patokan pemerintah China juga bisa diubah untuk X.
"Sejak lama, saya menentang larangan Tiktok. Karena bertentangan dengan kebebasan berbicara," kata dia dalam salah satu tweetnya.
"Meski demikian sekarang Tiktok diizinkan beraksi di AS, namun X tidak diizinkan beropasi di China adalah tidak seimbang. Ini perlu diubah," ujar Musk melanjutkan.
Tiktok sempat tak bisa diakses di AS mendekati pemisah waktu penjualan pada 19 Januari 2025, satu hari sebelum pelantikan Trump. Namun tak selang lama aplikasi berbagi video mulai bisa digunakan kembali.
Dalam pernyataannya, Tiktok mengatakan Trump menjanjikan adanya 'kejelasan' dan 'jaminan' mengenai balasan tersebut. Tak lupa pihak platform juga mengucapkan terima kasih dengan upaya Trump.
Tiktok juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Trump mencari solusi jasa tersebut bisa tetap beraksi di AS.
"Kami berterima kasih pada Presiden Trump lantaran memberikan kejelasan dan agunan pada penyedia layanan, mereka tidak bakal menghadapi balasan lantaran menyediakan Tiktok bagi 170 juta orang Amerika dan lebih dari 170 juta upaya mini berkembang," kata Tiktok, dikutip dari CNBC Internasional.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak
Next Article Elon Musk Digugat Gegara Merusak dan Bikin Kotor Tanah Kosong