Eks Pm Klaim Israel Kekurangan 20 Ribu Tentara Gegara Agresi Ke Gaza

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 27 Apr 2025 16:25 WIB

Eks PM Israel Naftali Bennett menyatakan militer negaranya alami kekurangan personel-logistik akibat agresi sadis ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023. Eks PM Israel Naftali Bennett menyatakan militer negaranya alami kekurangan personel-logistik akibat agresi sadis ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023. (Foto: REUTERS/POOL)

Jakarta, detikai.com --

Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyatakan militer negaranya saat ini mengalami kekurangan personel dan logistik akibat peperangan terutama agresi sadis ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu.

Dalam sebuah unggahan panjang di platform X, Bennett mengatakan militer Israel telah "terlalu terbebani" dengan pertempuran di Gaza, Tepi Barat nan diduduki, Lembah Yordan, Lebanon, Suriah, dan Sinai selama satu separuh tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum pernah sebelumnya kami diharuskan mengelola begitu banyak perbatasan dan tentara," ujar Bennett, dilansir dari Al Jazeera, Minggu (27/4).

Ia menambahkan saat ini militer Israel kekurangan 20 ribu tentara.

Bennett menyerukan kepada pemerintah untuk lebih melonggarkan pembatasan perekrutan penduduk Israel ultra-Ortodoks guna meringankan beban para prajurit cadangan, termasuk putranya sendiri.

Pada Januari lalu, militer Israel telah merekrut 338 penduduk ultra-Ortodoks, setelah Mahkamah Agung setempat memutuskan tidak ada dasar norma untuk pengecualian wajib militer nan sebelumnya berlaku.

Sementara itu, serangan militer Israel di Gaza terus berlangsung. Sedikitnya 40 penduduk Palestina dilaporkan tewas pada Sabtu (26/4) akibat bombardir Israel.

Hal itu di tengah peringatan para pejabat support kemanusiaan mengenai kondisi kelaparan skala penuh akibat blokade Israel.

Di sisi lain, golongan Hamas menyatakan telah menyampaikan "visi untuk mencapai kesepakatan komprehensif nan mencakup gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan rekonstruksi" kepada para mediator di ibu kota Mesir, Kairo.

Amerika Serikat (AS) juga melanjutkan serangannya terhadap golongan Houthi di Yaman, dengan membombardir beberapa area di Sanaa dan menyebabkan sedikitnya delapan orang terluka, menurut laporan media.

Sejak perang Israel di Gaza dimulai 18 bulan lalu, setidaknya 51.495 penduduk Palestina telah dipastikan tewas dan 117.524 lainnya terluka.

Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan ribuan lainnya dinyatakan lenyap di bawah reruntuhan dan diduga telah meninggal dunia.

Sebanyak 1.139 orang dilaporkan tewas di Israel dalam serangan nan dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang dilaporkan disandera.

(del/rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya