Dulu Viral-ramai, Rumah Makan Pesawat Kini Sepi Bak Kuburan Dan Dijual

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Berbagai restoran kekinian mulai bermunculan untuk merebut pasar anak-anak muda. Kendati demikian, tidak sedikit juga restoran nan tidak bisa memperkuat alias bersaing dengan brand-brand baru sehingga omzet menurun.

Salah satunya ialah restoran Rumah Makan Neraray Ganjeng. Berkonsep seperti berada di dalam pesawat terbang, restoran makan Sunda itu sekarang telah terbengkalai.

Rumah makan berada di jalur Sumedang-Wado itu tampak seperti tidak terurus dan usang. Restoran tersebut merupakan milik laki-laki berjulukan Cecep Soebandi.

Sejak dibeli pada tahun 2014, gedung itu sangat menarik perhatian masyarakat. Sebab sangat unik dan tidak biasa. Bahkan pada masa emasnya, restoran ini pernah viral lantaran keramaian pengunjung.

Melihat kondisi dari gedung nan sudah terbengkalai sejak beberapa tahun ke belakang ini membikin sang pemilik menjual gedung tersebut dengan nilai Rp 3 miliar. Hal itu diungkapkan oleh Rizki Gumilar (40) nan tetap merupakan family dari pemilik bangunan.

Potret Bangunan Pesawat Terbengkalai di Sumedang. (Dok. Detikcom/Dwiky Maulana Velayati)Foto: Potret Bangunan Pesawat Terbengkalai di Sumedang. (Dok. Detikcom/Dwiky Maulana Velayati)
Potret Bangunan Pesawat Terbengkalai di Sumedang. (Dok. Detikcom/Dwiky Maulana Velayati)

"Kondisinya ya begini bisa dilihat langsung, cuman katanya rencana mau dijual juga. Nggak tau kenapa ya lantaran butuh aja kali. Dijual Rp 3 miliar katanya," ujar Rizki saat berbincang berbareng detikJabar belum lama ini.

Rizki menyampaikan, mulanya gedung tersebut dibeli oleh Cecep sekitar tahun 2014 lalu. Saat dibeli gedung itu hanya berbentuk biasa saja, dan pemilik baru pun langsung merombak gedung seperti halnya menjadi saat ini.

"Iya sekitar 2014-an lah dibelinya sama Pak Cecep, hanya bentuknya belum gini. Nah pas udah dibeli terus dibangun lah kayak pesawat gitu di atas," ucapnya.

Rizki mengatakan, gedung ini memang sengaja dibangun pada bagian atas layaknya pesawat untuk menarik perhatian masyarakat maupun pengunjung. Sebab, kata dia, gedung itu dibeli dan dibangunan untuk dijadikan restoran makanan Sunda.

"Awalnya kan ini dibangun seperti restoran, udah jadi restorannya tapi nggak tau kenapa tiba-tiba berhenti," sebutnya.

Restoran masakan Sunda jika tidak salah," pungkasnya.

"Dibangun kayak ada pesawat gini ya tujuannya buat menarik perhatian kan nggak ada di Sumedang mah kayak gini, terus kan pemandangannya juga pas," tambahnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Polemik New York Fashion Week 'Indonesia Now'

Selengkapnya