Dukung Operasi Anti Premanisme, Komisi Iii Dpr: Negara Tak Boleh Kalah Dengan Preman

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Anti Premanisme di Jakarta dari 9 Mei hingga 23 Mei 2025. Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, menyatakan pihaknya mendukung operasi tersebut, karena menurutnya negara tidak boleh kalah dengan preman.

“Negara tak boleh kalah dengan preman. Berantas sampai ke akarnya. Tangkap dan norma dengan berat,” kata Tandra saat dikonfirmasi, Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya, Polda kudu serius memberi pengaruh jera, jangan hanya dihukum beberapa hari kemudian dilepaskan. “Karena biasanya mereka tidak takut, lantaran hanya ditahan sejenak kemudian lepas. Jadi ini ada operasi 15 hari biasanya mereka tiarap dulu, jangan dibiarkan kudu dibuat jera,” ungkapnya.

Politikus Golkar ini menyebut, Ormas kudu tahu bahwa negara datang untuk kepentingan rakyat dan juga menjaga investasi. “Harus tahu mereka bahwa negara hadir, negara punya kepentingan agar kondisi kondusif demi masyarakat dan ekonomi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya bakal menggelar Operasi Anti Premanisme di Jakarta. Sebanyak 999 personel campuran bakal dikerahkan dalam operasi tersebut.

"Operasi anti premanisme nan kita laksanakan hari ini bakal melibatkan 999 personel nan terdiri dari pasukan campuran TNI AD, AL, AU sebanyak 306 personel. Polri sebanyak 663 personel, dan 30 personil Pemda DKI," kata Kapolda Metro Jaya saat memimpin apel gelar pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Operasi digelar selama 15 hari dimulai tanggal 9 Mei hingga 23 Mei 2025. Karyoto menyebut, pihaknya juga menerjunkn intelijen untuk menindak para preman.

"Didukung oleh aktivitas intelijen nan jeli serta diperkuat melalui langkah-langkah preemtif dan preventif guna menindak tegas dan menanggulangi segala corak gangguan keamanan. Terutama mengenai dengan tindakan premanisme nan cukup meresahkan masyarakat," ungkapnya.

Selengkapnya