ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump terhadap China, Meksiko, dan Kanada bakal membawa akibat kepada rantai pasok industri otomotif hingga alpukat.
Tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko bakal memberikan dampak signifikan terhadap rantai pasok industri otomotif dan elektronik. Pasalnya para pelaku kudu bersiap menghadapi kenaikan biaya.
Impor AS dari kedua negara mencakup nyaris US$ 900 miliar setara Rp 14.670 triliun (asumsi kurs Rp 16.300 per US$) peralatan pada tahun 2023, dan jalur pasokan antara tiga tetangga Amerika Utara.
Adapun, tarif baru itu juga bakal menimbulkan komplikasi bagi upaya dengan jejak di beberapa negara lain.
Sementara, ekspor daya Kanada mempunyai tingkat 10% nan lebih rendah, ini tetap menandai peningkatan lantaran Washington sebelumnya tidak mengenakan tarif pada impor minyak Kanada.
Di samping itu, Meksiko dan Kanada juga menyumbang impor pertanian AS nan signifikan, itu artinya bea tersebut dapat menambah nilai makanan terkenal seperti alpukat dan tomat.
Retribusi tersebut bakal memukul industri kendaraan dan daya Kanada dengan keras, mengingat bahwa mereka mewakili lebih dari 40% ekspor Kanada ke Amerika Serikat.
Lebih lanjut, sektor otomotif di Ontario sebagai provinsi terpadat akan menghadapi tantangan khusus. Sebagai informasi, Amerika Serikat juga mengimpor bahan bangunan dari Kanada, nan berfaedah tarif dapat meningkatkan biaya perumahan.
Lebih dari 70% impor dari dua bahan utama nan dibutuhkan pembangun rumah seperti kayu lunak dan gipsum, berasal dari Kanada dan Meksiko.
"Tarif kayu dan bahan gedung lainnya meningkatkan biaya bangunan dan mencegah pembangunan baru," kata ketua Asosiasi Nasional Pembangun Rumah Carl Harris, dilansir India Times, Minggu (2/2/2025).
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Resmi Jadi Presiden AS Lagi, Ini Dampaknya ke Market
Next Article Bitcoin Cetak Rekor ATH Sentuh US$74.000