Dpr Minta Pemerintah Selamatkan Status Unesco Geopark Kaldera Toba

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 23 Mei 2025 04:22 WIB

Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah untuk menyelamatkan Geopark Kaldera Toba dari ancaman pencabutan status UNESCO. Langkah konkret diperlukan segera. Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera menyelamatkan Geopark Kaldera Toba nan terancam dicabut sebagai personil UNESCO Global Geopark (UGGp). (detikai.com/Khaira Ummah Junaedi Putri)

Jakarta, detikai.com --

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera menyelamatkan Geopark Kaldera Toba yang terancam dicabut sebagai personil UNESCO Global Geopark (UGGp).

Puan mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas usai hasil pertemuan di Meksiko soal UNESCO nan memberikan status kartu kuning terhadap status Geopark Kaldera Toba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DPR mengingatkan dengan tegas seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun wilayah untuk segera melakukan langkah konkret dan terkoordinasi menyelamatkan status UNESCO Global Geopark (UGGp) Kaldera Toba nan sekarang terancam dicabut," kata Puan dalam keterangannya, Kamis (22/5).

Lebih lanjut, Puan menilai kartu kuning nan diberikan UNESCO ini sebagai ujian Indonesia dalam menjaga Toba sebagai warisan bumi nan tidak ternilai.

Ia mengatakan status UNESCO Global Geopark (UGGp) Geopark Kaldera Toba kudu sukses dipertahankan oleh pemerintah.

Puan menilai pemerintah berfaedah melakukan kegagalan administratif jika tak sukses mempertahankan status bergengsi nan disandang Geopark Kaldera Toba.

"Kalau status UGGp sampai dicabut, ini bukan hanya kegagalan administratif, tetapi pukulan telak terhadap kredibilitas kita sebagai negara nan menjadikan pariwisata sebagai sektor strategis nasional," ujarnya.

Sebelumnya, UNESCO memberikan kartu kuning terhadap pengawasan area Geopark Kaldera Toba agar mengikuti standar mereka.

UNESCO sendiri bakal menilai ulang Geopark Kaldera Toba melalui tim asesor mereka pada Juni 2025 alias bulan depan.

(fra/mab/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya