Dpr Bakal Lakukan Kajian Mendalam Soal Usul Pembatasan Medos Bagi Anak-anak

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Logo Indonesia Maju Logo Kemnaker Logo PUPR Logo VIU Logo VIVA.co.id Siapa

  • Berita

  • Politik

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:59 WIB

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (sumber: istimewa)

Sumber :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Parlemen bakal mengkaji lebih dalam terkait usulan pembatasan usia penggunaan media sosial bagi anak-anak yang diinisiasi oleh Kementertian Komuninasi dan Digital.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut pihaknya akan menelisik sisi manfaat dan dampak buruknya serta dampak dari berbagai sisi yang lainnya. 

“Baik maupun buruknya, dari sisi manfaatnya dan lain-lain, kami akan kaji lebih dalam. Tentunya dari pihak pemerintah, kemudian dari legislatif itu kami kaji dan kita bicarakan bersama,” kata Dasco, Rabu, 15 Januari 2025.

Lebih lanjut, Ketua Harian Partai Gerindra itu mengaku DPR memang pernah membicarakan usulan tersebut. Mengingat, beberapa negara telah menerapkan aturan soal batas usia yang diperbolehkan bermain media sosial.

“Kita waktu itu memang mendengarkan ide itu dan sempat kita ngobrol-ngobrol. Tapi sebelum itu, kita kaji karena beberapa negara memang ada pembatasan usia,” kata Dasco.

Sebelumnya, Menteri Komdigi Meutya Hafid mengungkapkan pihaknya berencana bikin aturan terhadap penggunaan media sosial bagi anak-anak. 

“Pemerintah akan mengeluarkan aturan lebih dahulu sambil kemudian (menunggu) kajian terkait perlindungan anak yang lebih kuat,” kata Meutya seusai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.

Menkomdigi, Meutya Hafid di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 13 Januari 2025

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Aturan dari pemerintah tersebut nanti bersifat sementara seraya menunggu aturan lainnya yang kemungkinan bakal dikeluarkan oleh DPR RI.

Semangat diterbitkannya aturan pembatasan usia pengguna media sosial bertujuan untuk melindungi anak-anak.

Halaman Selanjutnya

“Pemerintah akan mengeluarkan aturan lebih dahulu sambil kemudian (menunggu) kajian terkait perlindungan anak yang lebih kuat,” kata Meutya seusai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.

Halaman Selanjutnya

Berita Terkait

Topik Terkait

Jangan Lewatkan

Kata Gerindra Soal Sosok Mediator Pertemuan Megawati dan Prabowo

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Dasco belum mengetahui detil siapa perwakilan PDIP yang diutus sebagai mediator untuk mematangkan pertemuan Megawati dengan Prabowo.

DPR Minta Mendagri Patuhi Jadwal Pelantikan Pemenang Pilkada Tak Berperkara

Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Saleh menilai wacana penundaan pelantikan kepala daerah hingga Maret 2025 tidak memiliki dasar yang kuat.

 Sabar Aja, Tunggu Tanggal Mainnya

Rival dari Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng yaitu paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi othername Hendi cabut gugatan di MK.

 Presiden Prabowo Minta Ketemu Mama

Dalam HUT ke-52 PDIP, Puan Maharani diduga menyampaikan pesan Presiden Prabowo kepada Megawati Soekarnoputri. Hal ini terlihat dari gerak bibirnya yang nampak di kamera.

Gerindra Tunjuk Utusan jika PDIP Sudah Tentukan Wakil untuk Bahas Rencana Prabowo-Mega

Sufmi Dasco Ahmad menyatakan Gerindra belum mengetahui perwakilan PDIP yang diutus sebagai mediator guna mematangkan rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.

Senator Banten Ingatkan Tindakan Serakah Pemagaran Laut Bisa Jadi Bencana seperti di Los Angeles

Anggota DPD RI asal Banten menilai pemasangan pagar laut di perairan Tangerang merupakan tindakan serakah oleh pihak tertentu untuk menguasai wilayah pesisir pantai.

Logo VLIX

Header bg

Terpopuler

Sosok Hendrawan Ostevan, Jenderal Bintang 1 TNI Mayatnya Ditemukan Ngapung di Marunda

Brigjen TNI (Purn)Hendrawan Ostevan (HO) ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengapung di Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara Jumat, 10 Januari 2025 sore.

5 Fakta Penemuan Mayat Brigjen TNI Hendrawan Ostevan di Marunda, Ada Rekaman CCTV Mencurigakan

Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan (HO) ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara Jumat, 10 Januari 2025.

Mayat Pensiunan Jenderal TNI Ngapung di Marunda, Kasat Reskrim Polresta Tangerang Dapat Hadiah

Sejumlah artikel menjadi yang terpopuler sepanjang Selasa, 14 Januari 2025. Salah satunya mengenai jasad pensiunan Jenderal TNI yang mengapung di perairan Marunda.

Gerindra Tunjuk Utusan jika PDIP Sudah Tentukan Wakil untuk Bahas Rencana Prabowo-Mega

Sufmi Dasco Ahmad menyatakan Gerindra belum mengetahui perwakilan PDIP yang diutus sebagai mediator guna mematangkan rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.

2 Remaja Dipaksa Layani 70 Pria Hidung Belang Baru Dibayar Rp 3,5 Juta

Polisi menangkap empat orang tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) usai menjual dua remaja.

Selengkapnya

Partner

img_title

KepmenPANRB 16/2025 mengatur pengurangan kuota CPNS hingga 50% dan menjadikan PPPK sebagai alternatif utama. Kriteria seleksi diperketat dengan sistem evaluasi berkala

img_title

HyperOS 3.0 berbasis Android 16 segera hadir dengan fitur AI canggih, performa tinggi, dan desain baru. Cek daftar HP Xiaomi, Redmi, dan Poco yang men

img_title

Pelaku beraksi saat majikannya dan semua peghuni rumah pergi. Ini membuat pelaku leluasa menguras harta benda korban dan melarikan diri dengan tenang.

img_title

Kenerja penjualan Apple semakin menurun khususnya di negeri Tiongkok China. Pemerhati Apple Ming-Chi Kuo baru saja merilis laporan pasar baru tentang nasib iPhone.

Selengkapnya

Isu Terkini

whatsapp-logo

Selengkapnya