Dongkrak Produksi Beras, Menteri Pu Serukan Sinergi Lintas Sektor Terapkan Teknologi Ipha

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyerukan sinergi lintas sektor untuk meningkatkan produksi beras nasional melalui penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA). Upaya ini menjadi corak support nyata Kementerian PU terhadap program swasembada pangan nan dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dalam penyelenggaraan program IPHA, Kementerian PU menggandeng sejumlah pihak terkait, di antaranya Kementerian Pertanian, TNI AD, pemerintah daerah, serta golongan tani.

Menteri Dody menegaskan bahwa sinergi antar-instansi sangat krusial demi memastikan efisiensi penggunaan air sekaligus meningkatkan hasil produksi pertanian. 

“Kami terus mendorong integrasi beragam sektor untuk memastikan prasarana irigasi nan optimal dan efisien. Melalui penerapan teknologi IPHA, kita harapkan produktivitas beras nasional meningkat signifikan,” ujar Menteri Dody dalam keterangan kepada media, Sabtu (19/4/2025).

Daerah Irigasi (DI) Rentang di Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka, Jawa Barat, dipilih sebagai letak percontohan penerapan IPHA lantaran merupakan sentra produksi padi utama dengan jaringan irigasi nan luas.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, telah melakukan beragam langkah optimasi di DI Rentang, seperti rehabilitasi saluran irigasi, perbaikan pintu-pintu air, serta optimasi bendung Rentang. Upaya tersebut terbukti efektif mendukung pola pengairan irit air.

Kembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Air Berbasis Digital

Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menjelaskan bahwa IPHA menerapkan metode pengairan berselang (intermittent irrigation), nan bisa menghemat air hingga 30% tanpa mengurangi produktivitas tanaman padi.

“Dalam penerapan IPHA, kami bertanggung jawab atas pengaturan pengedaran air sesuai kebutuhan masa tanam, termasuk pengaturan pintu air, agenda pengairan, dan monitoring kondisi saluran. Kami juga terus berkoordinasi intensif dengan petugas lapangan serta golongan tani untuk mencapai hasil maksimal,” jelas Dwi.

Untuk memperkuat penerapan IPHA, Kementerian PU mengembangkan sistem info pengelolaan air berbasis digital. Sistem ini membantu petani dan petugas lapangan mendapatkan info agenda pengairan, volume debit air, hingga peringatan awal kekeringan secara jeli dan cepat.

Sebagai corak sosialisasi dan kerjasama nyata, Kementerian PU bakal menyelenggarakan panen demplot sekaligus pameran hasil panen teknologi IPHA di DI Rentang pada Selasa, 22 April 2025. Acara ini bermaksud memperlihatkan kualitas panen dan efektivitas teknologi IPHA dalam meningkatkan produksi padi nasional. Dalam aktivitas tersebut, bakal dilakukan panen pada 3 demplot IPHA dari total 208 demplot nan telah dikembangkan.

Hingga kini, sebanyak 18 demplot IPHA telah dipanen dengan hasil panen nan jauh di atas rata-rata produktivitas padi konvensional.

"Kami berambisi kerjasama lintas sektor dalam program IPHA ini bakal mempercepat pencapaian sasaran swasembada pangan serta memberikan faedah nyata bagi kesejahteraan petani di Indonesia,” pungkas Menteri Dody.

(*)

Selengkapnya