Dokter Inggris: Israel Bunuhi Warga Gaza Seperti Game Tembak Sasaran

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Kekejaman Israel diungkap oleh seorang master asal Inggris nan baru-baru ini kembali dari Gaza, Palestina. Pasukan militer Israel memperlakukan penduduk Palestina di Gaza pada area-area tertentu, "hampir seperti game alias permainan latihan menembak sasaran."

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Nick Maynard, nan menghabiskan empat minggu bekerja di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Palestina, mengatakan bahwa terdapat "malnutrisi parah" di antara masyarakat Gaza. Kondisi ini membikin para petugas medis kesulitan merawat anak-anak dan balita lantaran kekurangan makanan.

"Saya berjumpa beberapa master nan membawa karton susu formula di bagasi mereka, dan semuanya disita oleh penjaga perbatasan Israel. Tidak ada peralatan lain nan disita, hanya susu formula," kata Maynard, seperti dilansir Anadolu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan kondisi mengenaskan di Gaza di mana empat bayi prematur meninggal selama dua minggu pertama saat dia berada di Rumah Sakit Nasser.

Maynard sendiri telah pergi ke Gaza selama 15 tahun terakhir dan baru saja kembali dari kunjungan ketiganya ke wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023.

"Akan ada lebih banyak lagi kematian selain Israel mengizinkan makanan nan layak masuk ke sana," Maynard memperingatkan.

Klaim Penembakan Warga Sipil dan Krisis Kemanusiaan Memburuk

Dokter bedah itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia memandang orang-orang nan telah dia kenal selama bertahun-tahun, tak dikenalinya lagi beberapa di antaranya.

"Dua rekan kerja saya masing-masing kehilangan 20 kg dan 30 kg. Mereka seperti cangkang; mereka semua kelaparan," kata Maynard, menambahkan bahwa rekan-rekannya pergi bekerja setiap hari, lampau pulang ke tenda mereka di mana "mereka tidak punya makanan."

Ia mengatakan tentara Israel menembak penduduk sipil di titik-titik support "hampir seperti permainan latihan menembak sasaran," sebuah klaim nan telah ditolak oleh pasukan Israel meskipun ada banyak laporan internasional.

Sembilan penduduk Palestina lainnya meninggal dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi, sehingga total kematian mengenai kelaparan menjadi 122, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (25/7).

Israel telah menewaskan lebih dari 59.500 penduduk Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Kampanye militer ini telah menghancurkan wilayah tersebut, melumpuhkan sistem kesehatan, dan menyebabkan kekurangan pangan nan parah.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah tersebut.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya