Dlhk Kota Depok Cek Limbah Pabrik Pengolahan Bahan Makanan Yang Diprotes Warga

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok telah mendatangi pabrik pengolahan bahan makanan di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. Sebelumnya, pabrik tersebut di protes penduduk lantaran membuang limbah ke permukiman penduduk dan mencemari lingkungan.

Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman mengatakan, DLHK Kota Depok telah menindaklanjuti keluhan penduduk mengenai dugaan limbah nan berasal dari pabrik pengolahan bahan makanan. DLHK telah berjumpa dengan pihak pengelola untuk melakukan pengecekan.

"Hari ini mendampingi Komisi C DPRD Kota Depok untuk sidak lapangan," ujar laki-laki nan kerap disapa Abra saat dikonfirmasi detikai.com, Rabu (12/2/2025).

Abra menjelaskan, dugaan limbah tersebut diduga telah terjadi kebocoran limbah ke lingkungan penduduk nan berada di belakang pabrik. Berdasarkan verifikasi lapangan kebocoran terjadi pada Minggu (9/2/2025), sekitar pukul 21.15 WIB.

"Diduga akibat lepasnya flange pipa alias sambungan pipa pada tangki RO-feed tank B dengan perkiraan volume limbah nan keluar mencapai 8,5 meter kubik," jelas Abra.

Berdasarkan info dari pihak pengelola pabrik pengolahan bahan makanan, kebocoran berasal valve nan tidak dalam kondisi rapat. Akibatnya terjadi tekanan tinggi lantaran air limbah terus mengalir ke tangki B.

Akibatnya, air limbah meluap dan tercecer di area tangki, sebagian dipompa kembali ke tangki D, namun ada nan terbuang ke lingkungan.

DLHK Kota Depok menduga kebocoran limbah dikarenakan adanya peningkatan produksi, sehingga berakibat pada kapabilitas operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah nan bocor mengalir ke saluran pabrik nan tersambung ke saluran lingkungan warga.

"Akibatnya air nan melintasi lingkungan penduduk di sekitar perusahaan, diduga ikut tercemar limbah tersebut," terang Abra.

Ambil Sampel

DLHK Kota Depok telah mengambil sejumlah sampel dari beberapa untuk dilakukan pengujian. Adapun sampel diambil berasal dari inlet IPAL, outlet IPAL dan badan air penerima.

"Perusahaan ini kan Penanam Modal Asing dan kewenangan pengawasan berada di Kementerian Lingkungan Hidup," ucap Abra.

Untuk itu, lanjut Abra, DLHK Kota Depok bakal memberikan surat kepada Kementerian Lingkungan Hidup mengenai dugaan pembuangan limbah. DLHK Kota Depok bakal memberikan pengawasan dan menindaklanjuti mengenai keluhan penduduk sesuai peraturan nan berlaku.

"Kami meminta pihak perusahaan ahau pengelola pabrik melakukan perbaikan sehingga kejadian ini tidak terulang kembali," tutur Abra.

Warga Protes

Sebelumnya, Puluhan penduduk Kampung Cipayung RW 4, Sukmajaya, Depok, melakukan tindakan protes di depan pabrik bahan makanan. Aksi protes nan dilakukan penduduk merupakan buntut dari dugaan pabrik nan membuang limbah di lingkungan, menyebabkan pencemaran lingkungan.

Salah seorang warga, Junaedi mengatakan, tindakan protes tersebut merupakan puncak kekesalan penduduk terhadap pengelola pabrik, membuang limbah di lingkungan warga. Hal itu menyebabkan penduduk mengalami gangguan kesehatan akibat limbah tersebut.

"Pencemaran ini sudah terjadi sejak beberapa tahun ini, kami di sini mengalami dampaknya," ujar Junaedi saat dikonfirmasi detikai.com, Rabu (12/2/2025).

Bukan tanpa fakta, lanjut Junaedi, penduduk memandang limbah pabrik mengalir di saluran penduduk sehingga berakibat pencemaran lingkungan. Akibatnya, limbah tersebut meresap ke dalam tanah dan mencemari air lingkungan masyarakat.

"Air kami tidak bisa di konsumsi dan membikin kami kudu membeli air untuk konsumsi," tegas Junaedi.

Junaedi menjelaskan, keluhan penduduk sudah disampaikan kepada pengurus lingkungan terhadap limbah pabrik di lingkungan. Namun, pengurus lingkungan seakan tidak dapat melakukan tindakan menyampaikan aspirasi penduduk kepada pengelola pabrik.

"Pengurus lingkungan selalu bilang entar dan nanti, tidak ada progres buat kami nan berakibat pada tindakan protes ini," jelas Junaedi.

Padahal, lanjut Junaedi, akibat limbah pabrik membikin kesehatan masyarakat terganggu. Tidak sedikit penduduk mengeluh dan mengalami gangguan kesehatan atas limbah dari pabrik makanan nan mencemari lingkungan.

"Warga mengalami sesak nafas lantaran limbah ini selain mencemari lingkungan, juga mengeluarkan aroma nan membikin penduduk sesak nafas," terang Junaedi.

Junaedi menambahkan, limbah pabrik makanan di buang ke penduduk dilakukan pada malam hari. Limbah nan dibuang ke saluran air berwarna kuning dan hitam.

"Setelah di telusuri rupanya itu air limbah pabrik," ujar Junaedi.

Selengkapnya