ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menjalankan operasi pembersihan akibat dari banjir beberapa hari lalu. Salah satunya, membersihkan sumbatan sampah di sejumlah titik aliran Sungai Ciliwung dan 12 sungai lainnya nan melintasi Jakarta.
"Kami menyiagakan petugas dan memperkuat penanganan sampah di seluruh badan air dengan pasukan oranye di titik-titik rawan mencegah terjadinya penumpukan sampah nan berpotensi menimbulkan pengaruh bendung pada aliran sungai dan memperparah dampak banjir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan pers diterima, Jumat (11/7/2025).
Asep memastikan penanganan sampah ini dilakukan sejak dari hulu ke hilir aliran sungai. Mulai di Saringan Sampah TB Simatupang (SSTBS) sebagai saringan awal sampah sebelum masuk ke tengah kota.
"Sebaran sampah di letak seperti Jembatan Pelangi Kalibata, Jembatan Kampung Melayu hingga Banjir Kanal Barat (BKB) Season City bisa diantisipasi dengan baik. Sehingga aliran air menuju laut bisa lancar tanpa adanya pengaruh bendung sampah," jelas Asep.
Asep menambahkan, keberadaan SSTBS sebagai upaya Pemprov Jakarta dalam mengembalikan kegunaan ekosistem Sungai Ciliwung nan melewati wilayah Jakarta dengan mengurangi sampah nan masuk ke dalam kota.
"Sebelum beroperasinya SSTBS, sampah menumpuk di Jembatan Pelangi Kalibata, Jembatan Kampung Melayu, dan Pintu Air Manggarai," kata Asep.
Asep mengatakan dalam operasi siaga banjir, DLH DKI Jakarta menerjunkan lebih dari 5.000 personel di seluruh wilayah Jakarta. Berkat kesiapsiagaan mereka, maka akibat genangan air akibat penyumbatan sampah dapat berkurang dengan cepat.
"Begitu surut, air langsung ke laut tanpa terhalang pengaruh bendung sampah,” kata Asep.
Sebelumnya, Gubernur Pramono Anung mengungkap penyebab terjadinya banjir Jakarta salah satunya lantaran tingginya curah hujan dan sulitnya air untuk surut lantaran aliran tersumbat. Hal itu diperparah dengan kiriman debit air dari aliran sungai wilayah lain nan mengalir melewati sungai di Jakarta.
Menyiasati perihal itu, Pramono Anung meminta koordinasi lintas lembaga agar langkah antisipatif melangkah efektif dengan keselamatan penduduk sebagai prioritas utama. Dia pun berambisi petugas di lapangan agar bekerja dengan penuh empati.
Sudah 3 hari banjir merendam Jakarta, sejak Minggu malam hingga Selasa. Gubernur Pramono Anung minta maaf kepada warga. Dampak banjir beragam, aktivitas penduduk pun tersendat termasuk macet, nan membikin waktu perjalanan ke instansi lebih panjang.