Ditekan Pemerintah Trump, Ukraina Siap Gencatan Senjata Dengan Rusia

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 11 Mar 2025 18:35 WIB

Ukraina bakal menyampaikan rencana gencatan senjata sebagian dengan Rusia ke Amerika Serikat pada Selasa (11/3), di tengah tekanan Washington nan bertubi-tubi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat terlibat debat dengan Presiden AS Donald Trump (kanan). (REUTERS/Brian Snyder)

Jakarta, detikai.com --

Ukraina akan menyampaikan rencana gencatan senjata sebagian dengan Rusia ke Amerika Serikat pada hari ini, Selasa (11/3) di tengah tekanan Washington nan bertubi-tubi.

Perundingan AS-Ukraina untuk membahas nasib perang Rusia-Ukraina bakal berjalan di Jeddah, Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memang punya usulan untuk gencatan senjata di udara dan gencatan senjata di laut," kata pejabat Ukraina ke AFP pada Senin (10/3).

Dia lampau berujar, "Karena ini adalah gencatan senjata nan mudah diaplikasikan dan dipantau, dan mungkin untuk dimulai."

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio nan bakal datang dalam pertemuan di Jeddah mengatakan pemerintah bakal senang dengan usulan semacam itu.

"Saya tak mengatakan bahwa itu saja sudah cukup, tetapi itu semacam konsesi nan perlu diperhatikan untuk mengakhiri konflik," ungkap dia.

Rubio lampau mengatakan gencatan senjata tak bakal tercipta jika kedua pihak nan berkonflik kandas mencapai kesepakatan.

Rusia, lanjut dia, tak bisa menaklukkan seluruh Ukraina.

"Dan jelas bakal sangat susah bagi Ukraina dalam jangka waktu nan wajar untuk memaksa Rusia kembali ke tempat mereka berada pada tahun 2014," imbuh Rubio.

Pernyataan itu merujuk ke aneksasi Rusia ke Semenanjung Crimea pada sembilan tahun lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga melawat ke Jeddah, tetapi bukan untuk menghadiri negosiasi. Dia berjumpa penguasa Arab Saudi.

Dalam rilis resmi instansi kepresidenan Ukraina, Zelensky dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman membahas persyaratan Ukraina untuk setiap kesepakatan tenteram permanen.

"Kedua pemimpin membahas kemungkinan mediasi Arab Saudi dalam pembebasan tahanan militer dan sipil serta pemulangan anak-anak nan dideportasi," demikian pernyataan itu.

Para pemimpin juga saling berganti pandangan mengenai format agunan keamanan dan apa nan semestinya diberikan ke Ukraina agar perang tak terulang.

Rencana gencatan senjata sebagian ini muncul usai Zelensky dan Presiden AS Donald Trump terlibat cekcok di Gedung Putih.

Trump sempat menakut-nakuti bakal kembali badan dari Ukraina dan menghentikan support militer ke negara tersebut. AS merupakan donator militer utama Ukraina sejak invasi Rusia berlangsung.

(bac/isa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya