Dirut Bei Beberkan Efek Kebijakan Tarif Trump Terhadap Pasar Saham Ri

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menjelaskan akibat dari kebijakan baru tarif impor nan dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap pasar saham Indonesia.

Menurut Iman, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terlihat sejak awal tahun. BEI mencatat, sejak Januari lalu, penanammodal asing sudah melakukan tindakan jual dengan net sell mencapai nyaris Rp 30 triliun.

"Ini nan menunjukkan bahwa indeks kita trennya menurun sehingga kita lihat beberapa saham-saham kita nan mempunyai weighted nan besar ke indeks itu turun, kita bisa lihat Mandiri, BRI, BNI, apalagi BCA sudah turun cukup dalam harganya dibandingkan dengan awal tahun," ujar Iman aktivitas obrolan Universitas Paramadina secara daring, Jumat (11/4/2025).

Kendati demikian, kebijakan tarif impor Trump menekan lebih dalam indeks. Penurunan terdalam terjadi pada tanggal 8-10 April 2025 ketika pasar saham Indonesia baru dibuka sejak libur Hari Raya Idulfitri.

"Kalau kita lihat dari awal tahun, tren IHSG perdagangannya sudah turun dengan beragam alasan, termasuk juga tarif nan ditetapkan oleh Donald Trump," ujarnya.

Berdasarkan info BEI, pada 8 April 2025, total net sell oleh penanammodal asing mencapai Rp 3,8 triliun dari total transaksi Rp 20,9 triliun. Pada saat nan sama, ritel domestik melakukan net buy dengan akumulasi sebesar Rp 3,9 triliun. Sementara lembaga domestik sebesar Rp 900 miliar.

"Investor retail domestik melakukan pembelian. Jadi kita bisa lihat bahwa rupanya jika kita bicara likuiditas, penopang utama daripada tanggal 8 April ketika hari pertama perdagangan itu adalah dari penanammodal retail domestik," ujarnya.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Permen Yupi Mau IPO, Begini Prospek & Kinerjanya!

Next Article Video: Bos BEI Ungkap Kondisi Pasar Modal RI Pasca Pelantikan Presiden

Selengkapnya