ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman menyatakan siap membuka pintu lebar bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) nan semakin menunjukkan niatnya berasosiasi dengan partai berlambang mawar tersebut.
"Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu selebar-lebarnya bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo," tulis Andy melalui pesan singkat diterima, Senin (9/6/2025).
Andy mengklaim, sampai dengan hari ini tidak ada satu pun kader partainya nan keberatan saat Jokowi bergabung. Bahkan dia menyatakan, PSI adalah rumah bagi Jokowi.
"Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika berasosiasi dengan PSI. Bagaimana pun PSI adalah rumah Pak Jokowi," jelas Andy.
Andy mengakui, sejak awal PSI memang didirikan untuk mendukung Jokowi. Karenanya, apa nan dimandat dan diupayakan oleh presiden Indonesia dua periode itu bakal terus didukung partainya, demi kemajuan bangsa.
"Kami bakal terus memperjuangkan apa nan menjadi visi-misi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia,” ujar dia.
Soal pernyataan Jokowi nan lebih pilih berasosiasi dan menjadi ketua umum PSI daripada PPP, Andy kembali menegaskan pintu untuk itu sangat terbuka lebar bagi ayah dari ketua umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep itu.
"Beberapa hari lalu, Jokowi menyatakan memilih PSI daripada menjadi Ketua Umum PPP. Sekali lagi, PSI siap menyambut kehadiran Jokowi," Andy menandasi.
Pemilu Raya PSI
Namun sebagai informasi, saat ditegaskan apakah Jokowi sudah berstatus kader PSI hari ini, Andy tidak menjawab.
Selain itu, Andy juga tidak memberi komentar mengenai siapa saja nama-nama nan sudah masuk ke dalam bursa calon ketua umum PSI di Pemilu Raya nan sedang diselenggerakan.
Termasuk saat ditanya nama Kaesang, apakah sudah kembali mendaftarkan diri sebagai kegua umum, perihal itu juga tidak dijawab Andy.
Diketahui, Pemilu Raya PSI bakal digelar hingga tanggal 23 Juni 2025. Usai menjaring nama di Pemilu Raya, PSI bakal menggelar kongres pemilihan ketua umum di Kota Solo pada tanggal 19 dan 20 Juli 2025.
Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP
Pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga menilai, pernyataan Jokowi lebih memilih PSI daripada PPP dipandangnya sangat masuk akal.
Hal ini lantaran ideologi PSI cocok dengan diri mantan Gubernur Jakarta tersebut.
"Di PSI, ideologi Jokowi setidaknya relatif sama. Jokowi dan PSI sama-sama menganut nasionalis. Berbeda halnya jika Jokowi di PPP. Jokowi nan nasionalis tentu tak sejalan dengan PPP nan menganut religius," kata dia saat dikonfirmasi, Sabtu (7/5/2025).
Menurut Jamiluddin, seandainya Jokowi menerima pinangan PPP, maka bakal dinilai sebagai seorang nan hanya mencari kedudukan semata tanpa memikirkan ideologi politiknya.
"(Jika menerima pinangan PPP) Jokowi bakal dinilai sosok nan menerima kedudukan apa saja, tanpa memandang kesesuaiannya," ungkap dia.
Faktor Umur
Meski ada kesamaan secara ideologi, Jamiluddin berpandangan, aspek usia membikin Jokowi terkesan tak cocok memimpin PSI tersebut, lantaran dianggap partainya orang muda.
Diketahui, saat ini kedudukan ketua umum PSI dijabat oleh Kaesang Pangarep nan dipandang tetap muda secara umur.
"Meski pun Jokowi secara ideologis cocok memimpin PSI, namun dilihat dari usia tetap saja dinilai tak cocok memimpin PSI. Sebagai partai orang muda, idealnya PSI dipimpin orang muda. Jadi, jika Jokowi memimpin PSI tentu aneh," jelas dia.
“Karena itu, idealnya PSI dipimpin orang muda," sambungnya.