ARTICLE AD BOX
FOTO Internasional
Reuters, detikai.com
07 March 2025 17:15

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya milik SpaceX nan berada di atas pendorong Super Heavy diluncurkan pada pengetesan kedelapan di landasan peluncuran Boca Chica milik perusahaan tersebut di Brownsville, Texas, AS, 6 Maret 2025. (REUTERS/Joe Skipper)

Kemudian, bagian atas Starship setinggi 52 meter, nan kerap disebut 'Ship', terus melaju ke arah tenggara menuju Samudra Atlantik. Uji terbang ke delapan ini meminta Ship mengerahkan empat muatan -versi tiruan dari satelit internet Starlink- pada lintasan suborbital sekitar 17,5 menit setelah lepas landas sebelum mendarat dengan terkendali di Samudra Hindia di lepas pantai Australia Barat sekitar 50 menit kemudian. (REUTERS/Joe Skipper)

Namun, perihal tersebut tidak terjadi. Beberapa dari enam mesin Raptor milik Ship meninggal menjelang akhir pendakian, dan wahana antariksa tersebut mulai jatuh. Kemudian, SpaceX kehilangan kontak dengan Ship sekitar sembilan menit dalam penerbangan, dan kemungkinan meledak di angkasa tak lama kemudian. SpaceX juga melakukan tangkapan sumpit Super Berat pada hari itu, dan kehilangan Ship pada titik nan sama dalam misi tersebut.(REUTERS/Joe Skipper)

Merespons kejadian ini, Federal Aviation Administration lantas mengeluarkan perintah penghentian di airport Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, dan Orlando lantaran "puing-puing peluncuran luar angkasa" hingga setidaknya pukul 20.00 waktu setempat. (@_ericloosen_/via REUTERS)

Nampak puing-puing beterbangan di langit, setelah pesawat ruang angkasa Starship milik SpaceX meledak di luar angkasa, di Hog Cay, Bahama. (X @GeneDoctorB/via REUTERS)

Situasi ini sangat mirip dengan peluncuran uji ketujuh Starship pada Januari 2025. Starship tampaknya meledak kurang dari 10 menit setelah terbang dan menciptakan awan puing besar di dekat pulau-pulau berpenduduk di Karibia dan Atlantik. (X @GeneDoctorB/via REUTERS)