ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Tak semua raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) menjadi korban dari kemunculan sistem kepintaran buatan (AI) DeepSeek asal China. Saat saham Nvidia, Oracle, dkk rontok berjamaah, Apple malah berada di posisi aman.
Pada awal pekan ini, kekayaan kekayaan 500 orang terkaya di sektor teknologi dan daya lenyap US$108 miliar. Sebaliknya, saham Apple naik 3%.
Lantas, kenapa Apple tak terusik? Marketwatch melaporkan Apple menjadi salah satu raksasa teknologi nan condong terlambat mengangkat AI.
Investasi nan digelontorkan Apple untuk pengembangan AI juga belum sebanyak 'rekan-rekan' lainnya. Bahkan, Wall Street sempat cemas Apple bakal tertinggal dan tak bisa menghadapi kompetisi.
Namun, kemunculan DeepSeek membalikkan keadaan. Apple justru diuntungkan, karena penanammodal mulai mempertanyakan gimana raksasa teknologi lain nan sudah menghambur-hamburkan duit untuk AI bisa mendapatkan keuntungan nan setimpal di kala ada pengganti lebih murah dari DeepSeek.
Dalam laporan keahlian di depan penanammodal untuk kuartal-IV 2024, Apple melaporkan pertumbuhan pendapatan 4%, meski pendapatan dari iPhone merosot lantaran tekanan persaingan di China.
Saat ditanya soal DeepSeek, CEO Apple Tim Cook menyambut positif. Ia mengatakan semua penemuan teknologi untuk mendorong efisiensi adalah perihal nan baik.
"Secara umum, saya pikir penemuan nan mendorong efisiensi adalah perihal baik. Itu nan bisa kita lihat dari model itu [DeepSeek]," kata Cook, dikutip dari TechCrunch, Jumat (31/1/2025).
Cook juga menjelaskan bahwa pendekatan Apple terhadap AI menggunakan metode hibrida. AI milik Apple untuk menjalankan tugas standar melangkah secara lokal menggunakan model AI internal pada perangkatnya.
Sementara itu, untuk tugas nan lebih kompleks, Apple mengandalkan sistem AI dari penyedia model AI pihak ketiga. Sejauh ini, Apple baru mempunyai satu mitra, ialah ChatGPT milik OpenAI.
Apple mengindikasikan kemitraannya dengan OpenAI tidak eksklusif, sehingga raksasa Cupertino itu bisa mengintegrasikan sistem AI milik perusahaan lain seperti Gemini milik Google alias Claude milik Anthopic. Apple tak blak-blakan menyebut DeepSeek.
Namun, DeepSeek bisa menjadi mitra potensial untuk menjalankan sistem AI Apple di China. Pasalnya, hingga sekarang AI Apple Intelligence belum tersedia untuk pengguna di China lantaran Apple diharuskan bekerja sama dengan firma lokal.
Kabar beredar Apple berencana menggandeng Ernie milik Baidu, namun belum ada kejelasannya. Belum tentu juga Apple bakal bekerja sama dengan DeepSeek, tetapi perihal ini bisa menjadi opsi menarik.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tim Cook 'Lobi-lobi' Demi Muluskan Penjualan Iphone 16 di RI
Next Article iPhone Dihantam HP China, Reaksi CEO Apple Tak Terduga