ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana untuk memberikan stimulus pembangunan sebesar Rp10 miliar untuk desa nan memenuhi syarat kriteria menjadi Desa Istimewa.
Demul, sapaan akrabnya, menjelaskan Desa Istimewa adalah desa nan sukses dalam program Keluarga Berencana (KB), tidak ada tengkes, tidak ada kematian anak, hingga pengelolaan sampah baik.
"Pak Menteri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bakal memberikan bingkisan stimulus pembangunan sebesar Rp10 miliar untuk Desa Istimewa. Penilaian bakal dimulai dari desa, dari kecamatan. Juara kecamatan bakal mendapat bingkisan Rp200 juta. Juara kabupaten/kota bakal mendapat bingkisan stimulus Rp1 miliar. Dan, kelak bakal diumumkan desa nan paling sukses dan desa nan paling gagal," kata Demul di Bandung, Senin (28/4) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Demul mengusulkan vasektomi bagi suami agar keluarganya bisa menerima support sosial (bansos) hingga beasiswa.
Vasektomi adalah metode kontrasepsi permanen pada laki-laki nan dilakukan dengan memutus alias menutup saluran vas deferens, ialah saluran nan mengangkut sperma dari testis ke penis.
Oleh lantaran itu, Dedi memerintahkan jajarannya untuk memeriksa info terlebih dulu apakah sang suami juga sudah menjalani Keluarga Berencana (KB) dengan vasektomi.
"Jadi ketika kelak kami menurunkan bantuan, dicek dulu. Sudah ber-KB alias belum. Kalau sudah ber-KB boleh terima bantuan. Jika belum ber-KB, KB dulu," ujarnya.
"KB-nya kudu KB laki-laki, KB pria. Ini serius. Walaupun saya tidak punya istri, saya berpihak kepada kaum perempuan, tapi wanita nan mempunyai tekad kuat mewujudkan kualitas dan kesejahteraan keluarga," imbuh Dedi.
Dedi berdasar syarat vasektomi itu krusial agar support nan diberikan pemerintah menjadi merata dan tak hanya berkutat di satu keluarga.
Lebih lanjut, Dedi mengaku bakal memberikan ragam support bagi family nan telah mengikuti program KB. Mulai dari danasiwa hingga subsidi listrik.
"Ada sekitar 150 ribu penerima support sambungan listrik baru dari Pemprov. Syaratnya, boleh tapi kudu KB dulu. Anak-anaknya kelak ada nan beasiswa, boleh tapi ibunya kudu KB dulu. Nanti misalnya ada penerima support tetap usia produktif, boleh tapi kudu KB dulu. Nanti ada support rutilahu terintegrasi provinsi dan kabupaten/kota, boleh tapi kudu KB dulu," ucap Dedi.
(mab/kid)
[Gambas:Video CNN]