ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - YouTuber Deddy Corbuzier dilantik menjadi Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Penunjukan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik ini pun menuai pro dan kontra.
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra menyoroti kapabilitas Deddy Corbuzier sebagai stafsus di Kementerian Pertahanan (Kemhan). Ia menduga, Deddy diperlukan untuk mensosialisasikan program komponen persediaan di Kemhan.
"Saya pikir mungkin nan menarik di sini adalah kapabilitas Deddy Corbuzier ini. Apakah dia ini sebagai staf unik nan diperlukan untuk melakukan sosialisasi program komponen persediaan alias untuk menggaungkan alias menyerukan program-program Kementerian Pertahanan," kata Rizal dalam wawancara berbareng Liputan6, dikutip Rabu (12/2/2025).
Hal ini mengingat Deddy Corbuzier adalah seorang YouTuber dan influencer nan mempunyai banyak followers alias pengikut. Meski begitu, Rizal menilai tidak ada urgensi pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai stafsus nan dilakukan di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
"Jadi kita tidak tahu kebutuhannya di Kementerian Pertahanan ini apa dengan menambah kedudukan dari Deddy Corbuzier ini setelah menjadi Letkol Tituler, setelah menjadi Duta Komcad, kemudian sekarang menjadi staf khusus. Dengan tiga rangkap itu apa urgensinya?" ucap dia.
"Kalau saya memandang di situ tidak ada urgensi bagi seorang Deddy Corbuzier itu untuk merangkap tiga kedudukan di Kementerian Pertahanan, di lingkungan TNI," kata Rizal menambahkan.
Tak Salahi Aturan, tapi Kurang Tepat
Meski begitu, Rizal menyampaikan bahwa pengangkatan stafsus memang terdapat dalam nomenklatur untuk kedudukan di lembaga pemerintah. Dengan rincian, ada 5 staf unik dan 1 asisten unik untuk Kementerian Pertahanan.
"Sebetulnya secara keorganisasian di lingkungan Kementerian Pertahanan tidak ada menyalahi apapun," ucap Rizal.
Hanya saja, lanjut Rizal, dilantiknya Deddy Corbuzier dan beberapa stafsus lainnya di Kemhan menjadi perhatian masyarakat lantaran dilakukan di tengah ramainya kebijakan efisiensi anggaran kementerian/lembaga. Menurut dia, seharusnya komposisi pejabat di Kemhan dirampingkan, bukan ditambah.
"Selain staf unik kan juga ada nan namanya dirjen-dirjen, ada staf mahir juga, kemudian juga ada direktur-direktur di bawah dirjen. Saya pikir itu sudah sangat cukup untuk membantu seorang menteri ialah Menteri Pertahanan dan tidak kurang juga tenaga-tenaga mahir nan ada di Kementerian Pertahanan," kata Rizal.
Menhan Perlu Jelaskan ke Publik
Oleh karenanya, Menhan kudu bisa menjelaskan ke publik apa terobosan nan bakal dilakukan Kementerian Pertahanan hingga tak terkena efisiensi anggaran dan bisa melantik banyak stafsus.
"Disampaikan dulu ke publik bahwa Kementerian Pertahanan tidak memerlukan pengetatan anggaran, ada kebutuhan A, B, C, D, E dan sebagainya. Itu kudu disampaikan ke publik. Baru kemudian kelak oke, Kementerian Pertahanan punya program seperti ini, kita memerlukan staf khusus, kita memerlukan penambahan asisten unik dan lain sebagainya. Itu baru dijelaskan," ucap Rizal.
Menhan Lantik 6 Stafsus
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melantik enam Stafsus Menhan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Selasa (11/2/2025). Salah satu sosok nan dikenal publik adalah Deddy Corbuzier.
“Selasa 11 Februari 2025, saya Melantik Staf Khusus Menhan dan Penganugerahan Satya Lencana Dharma Pertahanan di Kantor Kemhan Jakarta,” tutur Sjafrie dalam akun Instagramnya @Sjafrie.Sjamsoeddin dikutip detikai.com.
Menurutnya, keberadaan stafsus menjadi krusial dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam menjaga kedaulatan negara.
“Pengangkatan Stafsus Menhan ini menegaskan pentingnya kerjasama peran strategis dalam menjaga kedaulatan, sementara penghargaan nan diberikan menjadi simbol kehormatan bagi mereka nan telah berkontribusi tanpa henti,” jelas dia.
Dalam keterangan foto nan diunggah, ada enam nama nan menjadi Stafsus Menhan. Berdasarkan penelusuran, sosok nan dimaksud adalah Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo namalain Deddy Corbuzier, Kris Wijoyo Soepandji nan dikenal sebagai pengajar di Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI) serta berkecimpung di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI, dan Lenis Kogoya selaku Staf Khusus Presiden nan juga dikenal sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua.
Kemudian ada Mayjen Sudrajat selaku mantan Staf Ahli Panglima TNI, Indra Irawan selaku Corporate Secretary PT Pindad, dan Sylvia Efi Widyantari Sumarlin nan dikenal sebagai petinggi di bagian teknologi informasi.
“Dengan amanah baru ini, diharapkan lahir penemuan serta kebijakan nan semakin memperkokoh pertahanan nasional demi masa depan Indonesia nan lebih kuat dan berdaulat,” ucap Sjafrie menandaskan.