ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bakal memberikan kompensasi senilai Rp 3 juta kepada pikulan tradisional. Kompensasi diberikan untuk menghentikan operasional pikulan tradisional seperti delman dan becak selama dua minggu.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, kompensasi ini bagian dari perhatian Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam memastikan kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan di periode Lebaran.
Selain itu, Dudy menilai langkah ini menjadi corak perhatian Pemprov Jabar kepada para pekerja pikulan tradisional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat nan tidak hanya mengutamakan aspek keselamatan, tetapi juga memberikan perhatian kepada para pekerja andong, becak, dan pengemudi angkot lainnya,'' kata Dudy dalam keterangan tertulis, Kamis (20/32025).
Dudy mengatakan, kebijakan ini berakibat positif bagi kelancaran arus mudik dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh pihak nan terlibat. Ia berharap, kerja sama tersebut dapat bersambung untuk memastikan kenyamanan transportasi bagi masyarakat Indonesia.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar A. Koswara mengatakan kebijakan kompensasi bagi delman dan becak ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di sejumlah titik-titik.
Ia menjelaskan, terdapat potensi kemacetan saat diberlakukannya rekayasa lalulintas di jalan tol seperti one way saat arus mudik nanti. Karena itu, Pemprov Jabar meminta agar pikulan tradisional tidak beraksi sementara selama dua pekan.
Berdasarkan catatan detikaicom, terdapat 1.168 delman dan becak nan tersebar di sejumlah wilayah dengan rincian Garut 579, Tasikmalaya 28, Kuningan 169, Subang 43 dan Cirebon 349.
Nantinya, pikulan tradisional tersebut bakal diberi kompensasi sebesar Rp 3 juta, di mana pembayarannya dilakukan pada H-7 hingga H+7 lebaran. Adapun biaya tersebut menggunakan APBD Pemprov Jabar.
"Kebijakannya dari pak gubernur itu. Kompensasinya Rp 3 juta per kendaraan (delman becak). Data kita itu ada 1.168 angkutan. Itu kelak dibagikan di H-7 sampai H+7," kata Koswara dikutip dari detikJabar, Minggu (16/3).
(hns/hns)