Dampak Uji Coba Rdf Rorotan: 11 Anak Kena Ispa, 3 Infeksi Mata

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Sebanyak 11 anak mengalami infenksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan tiga lainnya menderita jangkitan mata akibat dari uji coba proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara.

"Anak-anak nan kemarin dilaporkan terdampak kemarin ada 11 katanya kena Ispa dan 3 kena jangkitan mata," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan, Jumat (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan Asep, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memantau kondisi belasan anak tersebut.

Di sisi lain, Asep menuturkan pihaknya juga bakal segera memasang perangkat pemantau kualitas udara untuk memandang akibat dari RDF tersebut.

"Kalau pemantau udara memang jika kemarin permintaannya mungkin ada beberapa titik, nan dari nan di JGC itu sudah ada. Kemudian juga tadi permintaan kemarin kan paling tidak radius 5 km itu ada 1 SPKU," tutur dia.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan pihaknya siap bertanggung jawab terhadap anak-anak nan terserang penyakit imbas uji coba RDF.

"Kami bertanggung jawab untuk terhadap anak nan terkena ISPA dan sebagainya, mungkin bukan hanya anak, mungkin ada family dan saya juga meminta dalam radius 5 km pemantauan udara itu jangan hanya sekedar pemantauan untuk bening alias enggak tetapi pemantauan udara untuk kesehatan nan krusial untuk kesehatan," ucap Pramono.

"Jadi bukan lagi urusan bau, tapi ini nan untuk kesehatan lebih utama," imbuhnya.

Sebelumnya, Pramono juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memasang pemantau udara di sekitar RDF Rorotan.

Hal itu dia putuskan berasas kesepakatan dengan penduduk nan tinggal di sekitar RDF Rorotan.

"Kami sepakat bahwa di sekitar empat sampai lima kilo dari tempat ini dipasang pemantau kesehatan udara," kata Pramono saat meninjau RDF Rorotan di Jakarta Utara, Kamis (20/3).

Pramono menjelaskan, persoalan utama adalah saat uji komisioning alias uji sistem pengelolaan menggunakan sampah nan sudah lama. Namun, saat komisioning, rupanya sampah nan ada telah lebih dari sebulan.

"Inilah nan kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam dan sebagainya," katanya.

Selain memasang perangkat pemantau udara, Pramono juga minta pemasangan deodorizer di area tersebut untuk menghilangkan aroma nan ditimbulkan.

"Dan saya sudah memerintahkan untuk dilakukan perbaikan. nan pertama adalah dipasang beberapa 'deodorizer'," ujarnya.

(fra/dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya