Dalam 10 Tahun Terakhir, Ini Bursa Di Dunia Yang Paling Cuan

Jakarta, detikai.com — Dalam sepuluh tahun alias satu dasawarsa terakhir, pasar modal di bumi mengalami beberapa kali guncangan, seperti perang jual beli pada 2018, krisis akibat pandemi Covid-19 pada 2020, hingga terbaru kembali terjadi perang jual beli antara Amerika Serikat dan China kembali memanas.

Di tengah beragam guncangan tersebut, rupanya pasar saham di Amerika Serikat dan India menjadi pemimpin pertumbuhan dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu China jauh tertinggal, apalagi jika dibandingkan Indonesia. 

Berdasarkan perhitungan CNBC Research Indonesia, indeks NASDAQ (IXIC) dari AS mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dengan akumulasi kenaikan sebesar 239,03% alias setara dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 12,99%.

Menyusul di posisi kedua adalah indeks SENSEX dari India dengan pertumbuhan 190,06% (CAGR 11,24%), dan S&P 500 (SPX) juga dari Amerika Serikat dengan kenaikan 160,15% (CAGR 10,03%).

Ketiga indeks ini mencerminkan kekuasaan pasar Amerika dan India dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, pasar dari negara berkembang seperti Brasil juga mencatatkan pertumbuhan nan solid. Indeks Bovespa (IBOV) tumbuh sebesar 142,27% dalam 10 tahun (CAGR 9,25%). Di sisi lain, indeks Dow Jones (DJI) mengalami pertumbuhan sebesar 122,30% (CAGR 8,32%), sementara Jerman dengan indeks DAX berada di nomor 83,33% (CAGR 6,25%) dan Jepang melalui Nikkei 225 (NI225) sebesar 77,55% (CAGR 5,91%). Indeks lainnya seperti dari Afrika Selatan (SA40), Kanada (TSX), dan Italia (FTMIB) pun menunjukkan pertumbuhan nan relatif sehat, meskipun berada di bawah 6% CAGR.

Namun demikian, tidak semua pasar mencatatkan keahlian positif. Indeks dari Tiongkok justru mengalami penurunan selama dasawarsa terakhir. Shanghai Stock Exchange Composite (SSEC) turun sebesar -24,19% (CAGR -2,73%) dan Shenzhen Stock Exchange Component (SZSC) apalagi ambruk -31,82% (CAGR -3,76%).

Sementara itu, indeks dari negara seperti Indonesia (IHSG) dan Meksiko (ME) hanya mencatatkan kenaikan moderat masing-masing sebesar 28,11% (CAGR 2,51%) dan 23,19% (CAGR 2,11%).

Negara maju seperti Inggris (UKX), Australia (XJO), dan Korea Selatan (KOSPI) juga terlihat tertinggal dengan CAGR di bawah 2%. Adapun berikut rincian dari keahlian 20 indeks utama pasar saham di dunia:

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mkh/mkh)

Next Article OJK Beberkan Nasib Pasar Saham RI Tahun 2025