ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti semua sel, sel kanker memerlukan nutrisi untuk tumbuh. Nutrisi nan disukai sel kanker didapatkan dari sejumlah makanan nan menurut studi terbukti meningkatkan akibat terhadap kanker.
Mengutip Cancer Research UK, jika sesuatu berkarakter karsinogenik, perihal tersebut berfaedah dapat menyebabkan kanker.
Berikut sejumlah makanan nan dapat meningkatkan akibat kanker:
1. Daging olahan
Daging olahan adalah jenis daging apa pun nan diawetkan dengan langkah diasapi, diasinkan, diawetkan, alias dikalengkan. Sebagian besar daging olahan adalah daging merah.
Beberapa contoh daging merah nan telah diolah adalah sosis, hot dog, kornet, dendeng sapi, ham dan salami.
Metode nan digunakan untuk membikin daging olahan dapat menghasilkan karsinogen. Misalnya, menurut studi tahun 2018, pengawetan daging dengan nitrit dapat membentuk karsinogen nan disebut senyawa N-nitroso.
Pengasapan daging juga dapat menyebabkan pembentukan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) nan berkarakter karsinogenik.
Menurut review tahun 2019, daging olahan merupakan aspek akibat utama kanker kolorektal. Ulasan lain tahun 2019 juga menemukan bahwa daging olahan dikaitkan dengan kanker lambung.
2. Gorengan
Saat makanan bertepung dimasak di suhu tinggi, senyawa nan disebut akrilamida terbentuk. Makanan bertepung nan digoreng mempunyai kandungan akrilamida nan sangat tinggi.
Menurut tinjauan tahun 2018, akrilamida ditemukan berkarakter karsinogenik dalam penelitian nan dilakukan pada tikus. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) menganggap senyawa tersebut juga kemungkinan berkarakter karsinogenik bagi manusia.
Menurut penelitian tahun 2020, akrilamida merusak DNA dan menginduksi apoptosis, alias kematian sel.
Makan banyak makanan nan digoreng juga meningkatkan akibat Anda untuk glukosuria jenis 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, nan selanjutnya meningkatkan akibat kanker Anda.
3. Makanan nan dimasak terlalu lama
Makanan nan dimasak terlalu lama, terutama daging, dapat menghasilkan karsinogen. Menurut sebuah tulisan tahun 2020, memasak daging dengan suhu tinggi menghasilkan PAH dan amina heterosiklik (HCA) nan berkarakter karsinogenik. Zat-zat ini dapat meningkatkan akibat kanker dengan mengubah DNA sel-sel Anda.
Untuk mengurangi akibat karsinogen dari memasak dengan suhu tinggi, cobalah menggunakan metode memasak nan lebih sehat seperti merebus alias memanggang pada suhu nan lebih rendah, memasak dengan api mini dalam panci kuali alias slow cooker.
4. Produk susu
Meskipun kalsium sangat bagus untuk kekuatan tulang, para mahir menemukan kaitan antara asupan kalsium tinggi dengan perkembangan kanker prostat. Ini lantaran produk susu kaya kalsium bisa menurunkan beberapa hormon krusial nan berfaedah melindungi laki-laki dari sel kanker prostat.
Makanan olahan susu meliputi produk-produk seperti susu, keju dan yogurt. Menurut ulasan tahun 2020, mengonsumsi produk olahan susu meningkatkan kadar aspek pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1).
Hal ini dikaitkan dengan akibat kanker prostat nan lebih tinggi. IGF-1 dapat meningkatkan proliferasi, alias produksi, sel kanker prostat.
5. Makanan manis dan karbohidrat olahan
Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan akibat kanker. Beberapa contoh makanan ini meliputi, minuman manis bergula, makanan panggang, roti putih, nasi putih dan sereal manis.
Mengonsumsi makanan manis dan bertepung dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan akibat terkena glukosuria jenis 2 dan obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2020, kedua kondisi tersebut memicu peradangan dan stres oksidatif. Hal ini dapat meningkatkan akibat terkena jenis kanker tertentu.
Menurut sebuah tinjauan tahun 2019, glukosuria jenis 2 meningkatkan akibat kanker ovarium, payudara, dan endometrium (rahim).
Konsumsi gula dan karbohidrat olahan nan tinggi juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, nan menurut sebuah studi tahun 2017, dapat menjadi aspek akibat kanker kolorektal.
Untuk membatasi akibat kesehatan dari karbohidrat olahan, cobalah mengganti makanan ini dengan pengganti nan lebih sehat seperti,roti gandum utuh,pasta gandum utuh, nasi merah dan gandum.
6. Alkohol
Terlalu banyak minum alkohol telah terbukti meningkatkan akibat kanker mulut, kerongkongan, hati, usus besar, dubur, dan payudara. Faktanya, konsumsi alkohol dianggap sebagai penyebab utama kanker kedua di dunia, setelah merokok.
Menurut tinjauan tahun 2017, asetaldehida meningkatkan kerusakan DNA dan stres oksidatif. Asetaldehida juga mengganggu kegunaan kekebalan tubuh Anda, sehingga menyulitkan tubuh Anda untuk menargetkan sel prakanker dan kanker.
Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, menurut sebuah studi tahun 2015. Hal ini mengenai dengan akibat nan lebih tinggi untuk kanker tetek reseptor estrogen positif.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Industri Kecantikan Kian Glowing, Produk Lokal Tampil Global
Next Article Benarkah Orang Kaya Lebih Berisiko Kanker Dibanding Orang Miskin?