Daftar 16 Emiten Yang Buyback Tanpa Rups, Ada Bren, Cbdk Hingga Buka

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Sebanyak 16 emiten telah menyampaikan keterbukaan info mengenai rencana pembelian kembali saham alias buyback tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Diantara mereka ada saham milik konglomerat hingga bank beraset jumbo.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, jumlah emiten tersebut terhitung sejak pengumuman kebijakan buyback tanpa RUPS disampaikan ke publik.

"Jadi nan masuk ke kita itu untuk keterbukaan info itu sampai saat ini, lantaran ini kan bergerak (dinamis jumlahnya) terus ya, itu 16," ungkap Inarno saat ditemui gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (8/4/2025).

Lantas, siapa saja kah emiten nan telah menyampaikan renana buyback tanpa RUPS? berikut merupakan daftarnya dihimpun dari keterbukaan info BEI:

1. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

Emiten pengelola rumah sakit Hermina telah menyampaikan rencana pembelian kembli saham dengan perkiraan nilai nominal saham nan bakal dibeli kembali adalah maksimum Rp100 miliar
dengan jumlah saham maksimum 95.000.000 lembar saham. Aksi ini bakal dilaksanakan terhitung sejak tanggal 21 Maret 2025
hingga 2 Mei 2025.

2. PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)

Perusahaan developer properti JRPT menyiapkan anggaran maksimal Rp100 miliar untuk buyback selama tiga bulan sejak keterbukaan informasi. Target pembelian saham sebanyak 133,33 juta lembar alias 1,033% dari modal ditempatkan.

3. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)

Perusahaan agrikultur milik grup Sampoerna mengalokasikan biaya hingga Rp450 miliar untuk buyback periode 9 April hingga 8 Juli 2025. Sumber biaya berasal dari kas internal perusahaan.

4. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)

Emiten jalan tol terafiliasi Tutut Soeharto ini berencana membeli kembali saham senilai maksimal Rp815,61 miliar dalam periode 2 Mei hingga 26 Juni 2025. Jumlah maksimal saham nan dibeli adalah 543,74 juta lembar alias 10% dari modal disetor.

5. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Produsen makanan ringan ini menyiapkan biaya maksimal Rp1 triliun untuk buyback antara 27 Maret hingga 27 Juni 2025. Saham nan dibeli kembali tidak bakal melampaui 20% dari modal ditempatkan.

6. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)

Anak upaya Pantai Indah Kapuk 2 (PANI) milik Sugianto Kusuma namalain Aguan ini menganggarkan hingga Rp1 triliun untuk buyback nan berjalan sejak 27 Maret hingga 26 Juni 2025. Emiten ini menekankan langkah tersebut sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas dan kepercayaan pemegang saham.

7. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

Dalam keterbukaan info terbaru, emiten startup ecommerce Bukalapak telah merealisasikan buyback sebesar Rp31,52 miliar dengan membeli 220 juta saham pada 26 Maret 2025. Sisa anggaran nan tersedia untuk buyback mencapai Rp1,87 triliun dengan periode hingga 25 Juni 2025.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Bank BCA mengalokasikan biaya maksimal Rp1 triliun untuk buyback antara 26 Maret hingga 24 Juni 2025. Saham nan dibeli tidak melampaui 20% dari modal disetor dan free float tidak boleh turun di bawah 7,5%.

9. PT Medco Energi Internasional (MEDC)

Emiten pertambangan Medco melanjutkan program buyback mulai 8 April 2025 dengan biaya hingga US$50 juta dari kas internal. Aksi ini merupakan bagian dari strategi optimasi alokasi modal dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

10. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP)

Perusahaan industri pipa ISSP menyiapkan anggaran Rp25 miliar untuk buyback nan dimulai 24 Maret 2025 hingga tiga bulan ke depan. Jumlah saham nan bakal dibeli kembali diperkirakan sebanyak 83,33 juta lembar alias 1,16% dari total saham beredar.

11. PT Bank Panin Tbk (PNBN)

Bank Panin menargetkan buyback sebanyak 286 hingga 416 juta saham dengan nilai maksimal Rp500 miliar. Periode penyelenggaraan buyback berjalan dari 24 Maret hingga 23 Juni 2025.

12. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

Emiten milik Prajogo Pangestu bakal melakukan buyback saham senilai maksimal Rp500 miliar untuk porsi 0,7% dari total saham. Periode buyback ditetapkan dari 24 Maret hingga 23 Juni 2025.

13. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Emiten daya berkepanjangan milik Prajogo Pangestu ini mengalokasikan biaya sebesar Rp2 triliun untuk buyback dengan sasaran maksimal 0,2% dari total saham beredar. Buyback bakal berjalan antara 24 Maret hingga 23 Juni 2025.

14. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN)

Masih di grup Prajogo, CUAN menyiapkan biaya hingga Rp500 miliar untuk buyback sebesar 0,556% dari modal disetor. Periode penyelenggaraan dimulai 24 Maret hingga 24 Juni 2025.

15. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

Sementara itu, emiten petrokimia konglomerat Prajogo Pangestu TPIA menargetkan pembelian kembali 250 juta saham alias 0,29% dari total saham dengan biaya maksimal Rp2 triliun. Buyback dilakukan mulai 21 Maret hingga 20 Juni 2025 melalui biaya kas internal.

16. PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI)

Colorpak Indonesia menjadwalkan buyback mulai 8 April 2025 dengan nilai maksimal Rp5 miliar. Harga pembelian saham tidak bakal melampaui Rp2.500 per lembar dan dilakukan melalui pasar terbuka hingga akhir Juli 2025.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Boy Thohir Dukung Aturan Buyback Saham Tanpa RUPS

Next Article Minta Restu Investor, Bank Mandiri (BMRI) Mau Buyback Saham Rp 1,17 T

Selengkapnya