Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 13 Maret 2025: Langit Siang Mayoritas Turun Hujan Ringan

detikai.com, Jakarta - Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (13/3/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah nan turun hujan intensitas ringan dan petir. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan cuaca di sebagian besar kota-kota Indonesia pada siang hari kelak diprakirakan bakal turun hujan dengan ringan, di antaranya Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Gorontalo, Jambi, Bandung, Pontianak, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Kupang, Kota Jayapura, Pekanbaru, Kendari, Palembang, dan Medan.

Selain itu, wilayah nan bakal turun hujan petir dan petir adalah Manado dan Samarinda.

Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, cerah berawan, dan turun hujan berintensitas ringan nan bakal diprakirakan terjadi di wilayah Denpasar, Palangkaraya, dan Palembang.

Berikut info prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya nan dikutip detikai.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah akomodasi umum rusak, hingga genting gedung roboh menimpa kendaraan.

Upaya relawan dalam mendistribusikan support kepada korban longsor dan banjir di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menemui tantangan besar. Akses jalan nan terputus memaksa mereka untuk menggunakan jalur air Sungai Cimandiri dengan perahu karet.

Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwito, mengungkapkan bahwa salah satu pendorong utama upaya ini adalah kondisi seorang master nan rumahnya hancur akibat longsor. 

"Ada salah satu kawan sejawat master nan rumahnya hancur lantaran dihantam longsoran dari bebatuan dari gunung banjir bandang. Jadi lantaran saya ada beban moril lantaran kebetulan saya inikan wakil ketua bagian pengabdian masyarakat sama aktivitas personil jadi beban saya untuk memandang punya kawan sejawat," ujar Hondo dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).

Akses darat menuju letak terdampak musibah terputus akibat longsor dan jembatan nan rusak. Desa Cibuntu jadi salah satu desa terisolir di Kecamatan Simpenan, adapun kendaraan roda dua maupun roda empat hanya bisa melewati jalan sekitar satu kilometer menuju letak ini. Selebihnya, akses jalan tetap tertutup longsoran. 

Melihat kondisi tersebut, Hondo berinisiatif untuk memanfaatkan Sungai Cimandiri sebagai jalur pengedaran bantuan. 

"Saya lihat ini Sungai Cimandiri kenapa enggak kita manfaatkan, akhirnya saya kepikiran ngobrol dengan teman-teman nan di IDI (Ikatan Dokter Indonesia. Karena saya pikir mau jalan darat enggak bakal bisa, saya bilang tapi lantaran saya pikir lewat air," katanya.

Upaya ini melibatkan kerja sama lintas instansi, termasuk IDI, PMI, Basarnas, Caldera, PLTU Pelabuhan Ratu, dan Dokkes Polres Sukabumi. Sebanyak 8 perahu karet, 22 dokter, dan 18 kru dikerahkan untuk mendistribusikan sekitar 200 paket bantuan, obat-obatan, dan sembako.

Hondo menggambarkan kondisi longsor Sukabumi yang sangat memprihatinkan. Banyak titik longsor nan menghalang akses, dan listrik serta pasokan gas terputus. Warga mengungsi di rumah kerabat dan belum ada support nan masuk sebelum tim relawan tiba.

"(Titik longsoran?) Banyak banget, kurang lebih ada sekitar 20-30 longsoran, banyak ada nan panjang sampai kita gak bisa lewat, jadi kita kudu masuk ke pinggir sungai, kita juga kudu masuk ke sawah lantaran bener-bener putus. Lampu juga gak ada sama sekali, genset gak ada, listrik meninggal sampai sekarang belum nyala. Terus gas, mereka butuh gas," tuturnya.

Menurut Hondo, dalam situasi akibat lonsor dan banjir Sukabumi ini perlunya perahu karet siaga di letak untuk pemindahan penduduk nan sakit, terutama di malam hari. Upaya relawan ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama di tengah bencana.

"Yang mereka takutkan ada nan sakit bingung, makanya jika ada perahu karet faedah banget itu. Jadi semestinya ada standby perahu karet, jadi jika ada nan sakit lewat perahu evakuasinya. Tengah malam pun tinggal ke Bagbagan, sebelum jembatan kuning itu langsung bawa RSUD, alternatifnya di situ. Mestinya dari Pemda itu ada perahu standby di situ," tegasnya.