ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengantongi laba Rp 55,78 triliun sepanjang 2024. Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp 55,06 triliun.
Bank pelat merah tersebut berkomitmen untuk membagikan untung dalam corak dividen kepada para investor.
Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. "Ini sesuai pengarahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya dalam paparan keahlian finansial kuartal IV-2024, Rabu (5/2/2025).
Akan tetapi tentu keputusan pembagian dividen dari untung tahun kitab 2024 bakal mempertimbangkan beragam macam perihal untuk menjaga kondisi nan sehat. "Kewenangan dividend payout ratio dimiliki pemegang saham utama kami ialah pemerintah melalui Kementerian BUMN," katanya.
Sebelumnya Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa setidaknya rasio dividen dari untung tahun kitab 2024 bakal serupa dengan dividen untung tahun kitab 2023. "Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lampau untuk rasionya," ujarnya saat ditemui di Plaza Mandiri, Senin (30/9/2024).
Menurutnya, permodalan Bank Mandiri mencukupi, sehingga bank pelat merah ini memproyeksikan dividend payout ratio untuk keahlian tahun ini tidak bakal turun.
"Karena kan secara capital memang kita cukup, sehingga dividend payout ratio kita proyeksikan tidak bakal turun," pungkas Darmawan.
Adapun Bank Mandiri membukukan untung bersih periode melangkah secara konsolidasi nan dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun sepanjang tahun 2024. Perolehan tersebut tumbuh 1,31% yoy dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp55,06 triliun.
Mengutip laporan finansial Bank Mandiri, pencapaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan kembang dan syariah bersih sebesar Rp101,75 triliun, naik 6,12% yoy pada tahun 2024.
Pada kegunaan intermediasi, penyaluran angsuran Bank Mandiri tercatat melesat 19,36% yoy menjadi sebesar Rp1.623,21 triliun, pada periode nan berhujung Desember 2024.
Kualitas angsuran pun terjaga dengan rasio angsuran bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross sebesar 0,97% dan NPL net sebesar 0,33% per Desember 2024.
Pada penghimpunan dana, Bank Mandiri sukses mencatatkan total biaya pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.698,89 triliun, tumbuh 7,74% yoy dari setahun sebelumnya Rp 1.576,94 triliun.
Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan alias loan to depostit ratio (LDR) Bank Mandiri sebesar 98,04% per akhir tahun 2024, melambung dari setahun sebelumnya 86,75%.
Aset Bank Mandiri pun tercatat meningkat 11,63% yoy menjadi Rp2.427,22 triliun pada akhir tahun 2024.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bank Mandiri Cetak Laba Rp55,78 Triliun Sepanjang 2024
Next Article Live Now! Dirut Bank Mandiri Beberkan Strategi Ekspansi Kredit