ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Center of Economic and Law Studies (Celios) memberikan nilai rapor merah mengenai keahlian kabinet Prabowo-Gibran. Berbeda dengan studi pertimbangan keahlian pemerintah lainnya, CELIOS menggunakan survei berbasis expert judgment.
Hasil survei menunjukkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto memperoleh rapor 5 dari 10, sementara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat rapor sangat rendah, ialah 3 dari 10.
"Sebagian besar responden menilai pencapaian program kerja dan kualitas komunikasi nan tidak memuaskan,” demikian quote rilis Celios, Rabu (22/1/2025).
Celios mengungkapkan, beberapa menteri memperoleh penilaian buruk, ialah Natalius Pigai (Menteri HAM), Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), Bahlil Lahadalia (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral), Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan) dan Yandri Susanto (Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal) sebagai nan tercatat dengan nomor terendah dalam perihal kinerja.
"Penilaian ini menunjukkan perlunya penataan ulang dan potensi reshuffle di beberapa posisi kementerian untuk memperbaiki arah kebijakan pemerintahan,” tulis Celios.
Sebanyak 74% responden menilai janji politik hanya sebagian nan sukses sementara sebagian lainnya tidak terlaksana. Capaian program juga dinilai kurang optimal (37%) dan rencana kebijakan tidak sesuai dengan kebutuhan publik (34%). Tata kelola anggaran dalam kabinet juga mendapat penilaian jelek dengan 52% responden menilai perihal tersebut sangat mengecewakan.
Celios juga mengungkapkan, tantangan besar nan dihadapi kabinet ini termasuk kurang efektifnya kerjasama antar lembaga (46%) dan minimnya intervensi di sektor ekonomi (31%).
Banyak pihak nan menilai bahwa kabinet perlu melakukan perombakan dan pergeseran menteri, dengan 88% responden menyatakan perlu dilakukan reshuffle pada 6 bulan pertama,” tulis Celios.
Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, mengungkapkan Prabowo-Gibran kudu segera melakukan pertimbangan mendalam terhadap keahlian menteri-menteri mengenai pola komunikasi dan memperbaiki kebijakan nan tidak sesuai dengan kebutuhan publik.
"Banyak Menteri nan bermanuver sendiri, sekedar melontarkan buahpikiran tapi tidak memahami regulasi. Sampai saat ini, apalagi tetap ada kementerian nan belum juga melantik pejabat eselonnya dan sebagian Menteri sibuk sendiri dan tidak mengurusi transisi kelembagaan di internal kementerian”, ujarnya.
Sudah 1 bulan lebih jejeran Kabinet Merah Putih dilantik. Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan tetap ada para pembantu di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum menyerahkan Laporan Ha...