Cak Imin Bentuk Tim Khusus Untuk Razia Pesantren Palsu, Terutama Di Jawa Barat

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar telah membentuk sebuah tim khusus (timsus) untuk merazia pesantren-pesantren ilegal, terutama di Jawa Barat.

Politikus nan berkawan disapa Cak Imin itu menilai banyak pesantren palsu, terutama di wilayah Jawa Barat.

"Banyak pesantren palsu, dan terbanyak di Jawa Barat. Saya bakal razia itu sejenak lagi," ujar Cak Imin usai menghadiri aktivitas International Conference on The Transformation of Pesantren, di area Tanah Abang, Jakarta, Selasa malam (24/6/2025) dilansir Antara.

Cak Imin menyatakan, razia bakal dilakukan terutama terhadap pesantren terlarangan nan membikin sejumlah buletin negatif, sehingga berakibat rusaknya gambaran alias nama baik sekitar 39 ribu pesantren di Indonesia saat ini.

Razia juga bakal dilakukan timsus terhadap pesantren nan praktik pengelolaannya dinilai eksploitatif.

"Saya dan teman-teman bakal melakukan penyadaran, razia untuk mengingatkan lantaran kita tidak boleh tak bersuara memandang terjadinya penyelewengan," kata Cak Imin.

"Saya kan menteri ya, dan tentu menggunakan kewenangan saya agar pesantren nan tidak tertib, kami tertibkan," Cak Imin menegaskan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berambisi pemangku kepentingan lain turut berupaya untuk mencegah tumbuhnya pesantren ilegal di tanah air.

"Jadi, saya berambisi Kementerian Agama, pemerintah daerah, di-back up oleh abdi negara untuk betul-betul meregistrasi, melakukan review alias peninjauan ulang, dan mendeteksi pesantren tiruan nan tumbuh di mana-mana nan mengeksploitasi kemiskinan untuk kepentingan beberapa orang mengatasnamakan pesantren," tutur Muhaimin Iskandar.

Pengajar sekaligus ketua pondok pesantren Bani Ma'mun berinisial KH, merudapaksa tiga santriwati, apalagi satu di antaranya mengandung dan diaborsi oleh pelaku. Pondok pesantren nan berlokasi di Kampung Badak, Desa Gembor Udik, Kecamatan Cikande, Kabup...

Pentingnya Transformasi dalam Sistem Pendidikan Pesantren

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendorong agar pondok pesantren mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Ia menekankan pentingnya pesantren membuka diri agar dapat bersaing di tingkat global.

"Ponpes kudu mulai membuka mata untuk memperbaiki dan menyempurnakan diri, dari beragam kelebihan terjaga, tapi dari sisi lain tumbuh berkembang sesuai tantangan zaman," kata Cak Imin dalam keterangannya menjelang Konferensi Internasional Transformasi Pesantren (KITP) nan bakal digelar PKB, Jumat (20/6/2025).

Sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat, Cak Imin juga menilai pentingnya transformasi pesantren, mengingat area ASEAN dan beragam bagian bumi lainnya telah lebih dulu mengantisipasi beragam perubahan zaman.

Cak Imin sendiri mempertanyakan apakah larangan bermedia sosial di pesantren Indonesia tetap relevan. Padahal, di beberapa negara sudah menggunakan teknologi sebagai orientasi utama.

"Semua mengalami penyesuaian. Di beberapa negara apalagi ada nan menggunakan teknologi sebagai orientasi utamanya," ucap Cak Imin.

"Ada nan melarang bermedsos apakah tetap relevan, dan seterusnya. Itulah bagian dari penyesuaian," sambungnya.

Cak Imin menilai, pendidikan di Indonesia sendiri sudah mengalami revitalisasi dan kontekstualisasi dari perubahan zaman. Hal itu terlihat ketika Nadiem Makarim menjabat sebagai Mendikbud kala itu. Dalam konteks itulah, kata Cak Imin, PKB menganggap krusial untuk melakukan transformasi bagi pesantren.

"Harus ada nan digeser orientasi dan penyempurnaannya dalam sistem pendidikan pesantren kita, dari mulai kurikulumnya, pendekatan metodelogisnya, kemudian sistem belajar mengajarnya mau kita evaluasi," pungkasnya.

Infografis

Selengkapnya