Bursa Asia Berguguran Usai Serangan As Ke Iran, Harga Minyak Melonjak

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Pasar saham Asia-Pasifik merosot tajam pada perdagangan Senin (23/6/2025), menyusul serangan Amerika Serikat terhadap tiga akomodasi nuklir di Iran. Ketegangan geopolitik ini mendorong lonjakan nilai minyak dan memicu kekhawatiran penanammodal terhadap potensi eskalasi bentrok di Timur Tengah.

Harga minyak bumi melonjak dalam beberapa pekan terakhir seiring memburuknya situasi di area tersebut. Harga Brent Crude tercatat naik 2,62% ke posisi US$79,06 per barel pada pukul 08.10 waktu Singapura, sementara West Texas Intermediate (WTI) melonjak 2,75% ke US$75,89 per barel.

Indeks saham Jepang, Nikkei 225, turun 0,58%, sementara indeks Topix melemah 0,48%. Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 1,16%, sedangkan Kosdaq nan berkapitalisasi mini ambruk hingga 1,99%.

Di Australia, indeks referensi S&P/ASX 200 dibuka turun 0,49% pada awal perdagangan. Adapun perjanjian berjangka indeks Hang Seng di Hong Kong berada di level 23.396, mengindikasikan pembukaan nan lebih lemah dibanding penutupan terakhir di 23.530,48.

Sementara itu, perjanjian berjangka saham AS juga melemah di awal sesi Asia setelah serangan terhadap Iran. Dow Jones futures turun 109 poin alias 0,3%, S&P 500 futures melemah 0,3%, dan Nasdaq 100 futures terkoreksi 0,4%.

Di Wall Street, dua dari tiga indeks utama ditutup melemah pada Jumat lampau di tengah kewaspadaan penanammodal atas bentrok Timur Tengah dan prospek kebijakan suku kembang The Fed. Indeks S&P 500 turun 0,22% ke 5.967,84 dan Nasdaq terkoreksi 0,51% ke 19.447,41, sementara Dow Jones naik tipis 35,16 poin alias 0,08% ke 42.206,82.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Dibuka Volatil, Pasar Lagi Prediksi Isi Kepala Trump

Selengkapnya