Btn Ungkap Rencana Lain Setelah Akuisisi Bank Victoria Syariah

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) alias Bank BTN hendak mengakuisisi 100% saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menyebut, perseroan bakal membuka kesempatan mengakuisisi bank syariah lain.

Nixon menjelaskan, konsolidasi perbankan syariah dilakukan untuk memenuhi patokan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian perseroan melakukan pemisahan unit upaya syariah (UUS).

"Ya mungkin saja kelak setelah (akusisi Victoria Syariah) itu kita mencari bank syariah-syariah lain nan kita lihat bagus dan cocok, sangat mungkin (diakuisisi) nan kita rasa bagus," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (21/1).

Namun, Ia belum mengungkapkan bank syariah mana nan bakal diakuisisi oleh BTN setelah BVIS. "Ini satu dulu dikerjain. Kita merencanakan ke depannya mungkin seperti imbauannya OJK, kan ada konsolidasi perbankan syariah," sebutnya.

"Jadi kita bisa kelak membantu OJK juga memandang beberapa potensi nan bisa kita konsolidasi. Belum ada sih jika sampai situ, tapi kita nggak bakal menutup itu," imbuhnya.

Nixon menargetkan, seluruh proses akuisisi dengan Bank Victoria Syariah bakal rampung pada akhir semester I tahun ini. Adapun rencana tindakan korporasi ini dilakukan sebagai konsolidasi syariah untuk memperkuat bank syariah milik BTN.

Ia menyebut, BTN Syariah diperkirakan mempunyai aset Rp 66 triliun hingga Rp 67 triliun, sedangkan aset BVIS saat ini mencapai Rp 3,32 triliun.

Sebagai informasi, BTN bakal mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, ialah PT Victoria Investama Tbk. (VICO), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.

Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan nan telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik, Victoria Investama merupakan pemegang saham kebanyakan BVIS dengan kepemilikan 80,18% saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80% dan BHP Jakarta 0,0016%.

Melalui akuisisi tersebut, BTN bakal menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun.

BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal nan telah disiapkan sesuai rencana upaya bank.

Per kuartal III-2024, BTN Syariah telah mencatat aset sebesar Rp58 triliun, bertumbuh sebesar 19,2% year-on-year (yoy) dari periode nan sama tahun sebelumnya sebesar Rp48 triliun.

Berdasarkan proyeksi nan dilakukan BTN, lanjut Nixon, nilai aset BTN Syariah setelah menjadi bank umum syariah nantinya dapat mencapai sekitar Rp66 triliun-Rp67 triliun.

Sementara itu, Bank Victoria Syariah dinilai sebagai kandidat nan tepat lantaran size-nya sebagai bank umum syariah nan memadai dan upaya nan terus bertumbuh. Berdasarkan laporan finansial per triwulan III-2024, aset Bank Victoria Syariah mencapai sebesar Rp3,32 triliun, meningkat 8,02% secara yoy dari periode nan sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,08 triliun.

Dengan disepakatinya CSPA tersebut, BTN selaku pihak pembeli saham BVIS bakal melakukan langkah selanjutnya sesuai prasyarat, ialah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham BTN dan BVIS, memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk BTN selaku calon pemegang saham pengendali, dan persetujuan dari OJK atas transaksi pengambilalihan nan diusulkan.

Selama proses ini berlangsung, BTN menyatakan belum ada perubahan operasional upaya dari BTN Syariah dan aktivitas upaya BTN Syariah tetap melangkah seperti biasa sampai unit upaya syariah tersebut telah berubah secara legal dan umum menjadi bank umum syariah dalam corak perseroan terbatas.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BTN Bakal Caplok 100% Saham Bank Victoria Syariah

Next Article Soal Rencana Diakuisisi BTN (BBTN), Bos Victoria Syariah Buka Suara

Selengkapnya