ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI menyerahkan hasil pengumpulan Zakat nan dilakukan perbankan sebesar Rp 268,5 kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk kemudian disalurkan kepada mereka nan membutuhkan.
Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta secara simbolis menyerahkan amal kepada Ketua BAZNAS K.H Noor Achmad, dalam aktivitas penyelenggaraan amal berjudul Cahaya Zakat di Istana Negara, Jakarta pada Kamis sore (27/3). Penyerahan amal tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Bob mengatakan jumlah amal nan disalurkan ini menjadi komitmen perbankan sebagai lembaga finansial syariah untuk mengalokasikan 2,5% amal dari perolehan untung operasional maupun amal karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu BSI juga menyediakan beragam metode untuk mempermudah pembayaran amal nasabah. Di mana penghimpunan amal melalui e-channel BSI hingga 19 Maret 2025 telah mencapai Rp 11,87 miliar secara year to date.
"Alhamdulillah, peningkatan amal sejalan dengan pertumbuhan untung bersih Perusahaan nan solid. Karena untung tumbuh double digit maka pembayaran amal pun sejalan," kata Bob dalam keterangan resminya, Kamis (29/3/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan bank syariah terbesar di RI ini sudah berkontribusi lebih dari 50% dari sasaran pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) nan ditargetkan oleh BAZNAS selama Ramadan 2025/1446 H. Di mana BAZNAS telah menargetkan pengumpulan ZIS pada Ramadan tahun ini mencapai Rp 509,5 miliar alias naik 18,4% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 430 miliar.
Berkat itu BSI mengukuhkan posisi sebagai bank pembayar amal terbesar di Indonesia dan menegaskan konsistensinya dalam memberikan kemanfaatan. Sejak berdiri pada 2021 hingga 2024 lalu, jumlah amal nan diserahkan BSI kepada BAZNAS terus bertumbuh dengan total nilai mencapai Rp 787,5 miliar.
Nilai tersebut terdiri atas penyerahan amal dari BSI kepada BAZNAS sebesar Rp 123,17 miliar pada 2021, kemudian Rp 173,06 miliar pada 2022, Rp 222,77 miliar pada 2023, dan terakhir Rp 268,5 miliar pada 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan berzakat merupakan upaya memperdalam rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala karunia nan kita dapatkan.
"Berzakat adalah gambaran sikap gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial. Zakat adalah manifestasi keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan," kata Presiden.
Presiden pun mengatakan amal ke depan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrim di Tanah Air. Sebab, potensi amal nasional tetap sangat besar ialah Rp 327 triliun. Sedangkan penerimaan tahun ini baru Rp 41 triliun. Menurut kalkulasi pemerintah, kemiskinan absolut dapat diatasi hanya dengan anggaran sekitar Rp 30 triliun.
(igo/eds)