ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Aplikasi kencan online sekarang jadi pilihan banyak muda-mudi Indonesia untuk mencari pasangan, bukan hanya lantaran praktis, tetapi juga lantaran argumen nan lebih personal, termasuk mencari mitra seks.
Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian nan dilakukan oleh tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ialah Andhika Ajie Baskoro, Sari Kristiana, Desy Nuri Fajarningtiyas, dan Evalina Franciska Hutasoit. Hasil studi mereka dipublikasikan lewat kanal The Conversation, dikutip pada Sabtu (26/4/2025).
"Penelitian kami mencoba menggali lebih jauh argumen anak muda menggunakan aplikasi kencan," tulis laporan penelitian tersebut.
Adapun penelitian ini melibatkan 151 responden muda, kebanyakan berumur antara 21-24 tahun. Dari sana, tim BRIN sukses mengidentifikasi empat argumen utama penggunaan aplikasi kencan di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
1. Mencari Pasangan Hidup
Dari seluruh responden, sebanyak 93 anak muda mengaku menggunakan aplikasi kencan untuk mencari pasangan hidup. Umumnya berasal dari golongan usia 21-24 tahun.
Bertambahnya usia diduga menjadi aspek pendorong golongan umur ini mengharapkan hubungan nan lebih serius. Apalagi ada "norma sosial" mengenai batas usia ideal untuk menikah di beberapa wilayah Indonesia. Alasan lainnya, mungkin juga lantaran beberapa orang mempunyai keterbatasan waktu dalam mencari pasangan di bumi nyata, sehingga opsi daring menjadi pilihan.
Data dari Pew Center Research apalagi menunjukkan, 4 dari 10 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) merasa aplikasi kencan membantu mereka menemukan pasangan jangka panjang. Di Indonesia, survei Populix mencatat 233 pengguna aplikasi kencan telah sukses menjalin hubungan serius, apalagi hingga menikah.
2. Cari Teman Hingga Pacar
Sementara itu, golongan remaja berumur 18-20 tahun lebih sering memakai aplikasi kencan untuk menjalin hubungan nan berkarakter kasual. Entah itu mencari kawan ngobrol, kawan nongkrong, alias pacar.
Sebuah studi awal menunjukkan bahwa bersosialiasi memang menjadi salah satu motivasi terbesar seseorang menggunakan dating apps. Penelitian Pew Center Research pun mengonfirmasi perihal ini dengan 530 orang responden mengaku pakai aplikasi kencan untuk mencari kawan baru.
3. Cari Partner Seks
Salah satu temuan nan paling mengejutkan adalah sebagian anak muda secara terbuka menggunakan aplikasi kencan untuk mencari mitra seks.
"Penelitian kami menemukan, anak muda nan sering menggunakan aplikasi kencan mempunyai motivasi lebih besar mencari mitra seks dibandingkan dengan mereka nan jarang menggunakan dating apps," paparnya.
"Kami menemukan lebih banyak laki-laki nan menggunakan aplikasi kencan untuk mencari mitra seks, dibandingkan dengan perempuan. Hal ini diduga lantaran laki-laki condong lebih terbuka dan berani mengambil akibat dalam berasosiasi seksual," tulis laporan penelitian.
4. Alasan Lainnya: Hiburan hingga Validasi
Tak semua pengguna aplikasi kencan serius dalam mencari pasangan. Ada juga nan sekadar mau bersenang-senang, memenuhi rasa penasaran, alias mencari pengesahan dari orang lain.
Beberapa pengguna mengaku hanya iseng, seperti melempar gombalan alias mau tahu siapa nan tertarik dengan mereka.
Waspadai Risiko dan Gunakan dengan Aman
Meski praktis dan menjanjikan banyak pilihan, penggunaan aplikasi kencan tetap menyimpan risiko. Penipuan, kekerasan seksual, dan pembocoran identitas adalah beberapa ancaman nan mengintai. Untuk itu, para peneliti memberikan beberapa tips kondusif saat menggunakan aplikasi kencan:
-
Hindari pengguna dengan profil palsu.
-
Pilih musuh bicara nan sudah terverifikasi.
-
Sampaikan tujuan dan batas dengan jelas sejak awal.
-
Jika bakal bertemu, beri tahu letak kepada orang terpercaya dan aktifkan live location.
Pada akhirnya, aplikasi kencan hanyalah alat. Cara penggunaannya, termasuk niat di baliknya, sangat menentukan apakah pengalaman nan Anda dapatkan bakal membawa kebahagiaan, alias justru membawa risiko.
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Regulasi Kian Ketat, Investasi Kripto Syariah RI Menjanjikan?
Next Article Aplikasi Trendi Ungkap Cara Baru Gen-Z Cari Jodoh, Bukan Tinder-Bumble