Breaking! Ihsg Makin Tak Terbendung, Naik 2,2% Makin Dekati 7.000

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mendekati level 7.000. Per pukul 14.00 WIB, IHSG naik 2,2% alias 150 poin ke level 6.983,33. Sebanyak 399 saham naik, 212 turun, dan 184 tidak bergerak. 

Nilai transaksi siang ini terbilang ramat, alias mencapai Rp 11 triliun nan melibatkan 20,65 miliar saham dalam 1 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinivit, seluruh sektor berada di area hijau. Finansial memimpin penguatan dengan kenaikan lebih dari 3%. Lalu diikuti utilitas nan naik 2,84%, bahan baku 2,82%, properti 1,73%, daya 1,61%, konsumer primer 1,23%, dan teknologi 1,15%.

Saham perbankan tercatat menjadi penggerak utama IHSG hingga siang ini. BBRI naik 4,95% ke level 4.020. Lalu BMRI kembali ke level 5.000 dengan kenaikan 4,82%.

BBNI terpantau naik 4,88% ke level 4.300, BBTN naik 4,35% ke 1.200, dan BRIS naik 3,96%.

Selain saham BUMN, bank swasta juga ikut pesta pada perdagangan siang ini. Saham BNGA tercatat naik 5,85%, BBCA 3,06%, BBKP 4,48%, hingga BTPS yang naik 3,19%.

Sebagai informasi, sentimen positif untuk pasar finansial terakumulasi selama libur panjang seremoni Waisak. Perang jual beli berkepanjangan antara Amerika Serikat (AS) dan China akhirnya sedikit mereda setelah kedua negara sepakat memangkas tarif impor secara signifikan. Kesepakatan ini mengejutkan banyak pihak lantaran hasilnya lebih baik dari perkiraan.

Dalam kesepakatan nan dibuat pada Senin (12/5/2025), tarif AS terhadap produk China dipangkas dari 145% menjadi 30%, dan tarif China terhadap produk AS turun dari 125% menjadi 10% selama 90 hari ke depan.

Tarif nan turun signifikan ini membikin pasar saham AS bergairah. Pada awal pekan Dow Jones Average Industrial Index (DJI) naik 1200 poin, S&P dan Nasdaq juga masuk ke bull market dan menandai sudah naik 20% lebih dari titik terendahnya.

Presiden AS Donald Trump memuji perjanjian tersebut sebagai bukti bahwa strategi tarif agresifnya membuahkan hasil, setelah AS membikin perjanjian awal dengan Inggris dan sekarang dengan China.

"Mereka telah setuju untuk membuka China sepenuhnya, dan saya pikir ini bakal menjadi dahsyat bagi China, saya pikir ini bakal menjadi dahsyat bagi kita," kata Trump di Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Selasa (13/4/2025).

Trump juga menyebut bahwa kesepakatan ini adalah "langkah awal" menuju keadilan jual beli jangka panjang.

Kabar baik juga datang dari tingkat inflasi Paman Sam nan lebih baik dari perkiraan. Tingkat inflasi AS secara tahunan (yoy) mencapai 2,3% pada April, lebih rendah dari nan diharapkan dan terendah sejak 2021.

Inflasi sedikit lebih rendah dari nan diharapkan pada bulan April lantaran tarif Presiden Trump baru saja mulai menghantam ekonomi AS nan melambat, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa.

Indeks nilai konsumen, nan mengukur biaya untuk beragam macam peralatan dan jasa, naik 0,2% nan disesuaikan secara musiman untuk bulan tersebut, menjadikan tingkat inflasi 12 bulan pada 2,3%, terendah sejak Februari 2021, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja. Pembacaan bulanan sejalan dengan perkiraan konsensus Dow Jones sementara 12 bulan sedikit di bawah perkiraan sebesar 2,4%.

Tidak termasuk nilai pangan dan daya nan bergejolak, CPI inti juga meningkat 0,2% untuk bulan tersebut, sementara level tahun ke tahun adalah 2,8%. Perkiraannya masing-masing adalah 0,3% dan 2,8%.

Dengan melandainya inflasi, ini bakal membuka ruang the Fed bisa lebih sigap menurunkan suku kembang acuan.

Sementara itu, dari dalam negeri ada berita positif dari regulator ialah Bursa Efek Indonesia (BEI) nan rencananya bakal membuka kode broker, kode domisili, dan transaksi asing di akhir sesi I.

Meskipun bukan secara intraday, ini bakal memberi angan pasar lebih ramai lagi, lantaran pelaku pasar bisa menilai lebih sigap kemana arah big fund bergerak.

Ditambah, BEI pada 8 Mei lampau sudah resmi mengeluarkan dua patokan mengenai liquidity provider, sekaligus merilis lebih dari 400 saham nan sudah mempunyai penyedia likuiditas resmi.

Saham-saham tersebut biasanya kurang likuid di pasar. Harapannya dengan adanya penyedia likuiditas, saham-saham itu bisa diperdagangkan lebih aktif lagi, dan tentunya bisa mendorong likuiditas di pasar semakin meningkat.

Harapannya nilai saham juga bisa lebih stabil, meredam volatilitas nan terlalu tinggi, serta meningkatkan transparansi dan anti manipulasi di pasar modal Tanah Air.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lanjut Reli, IHSG Menguat 1% & Tembus Level 6.900

Next Article IHSG Kembali Loyo, Dibuka Ambruk 1%

Selengkapnya