Bpom Dukung Rencana Tni Produksi Dan Distribusi Obat-obatan

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 17 Mei 2025 13:30 WIB

BPOM mendukung rencana TNI memproduksi obat melalui laboratorium farmasi militer. BPOM berbareng Menhan bakal membahas pengawasan dan pengedaran obat. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung rencana TNI memproduksi dan mendistribusikan obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer. (detikai.com/Tiara Sutari)

Jakarta, detikai.com --

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung rencana TNI memproduksi dan mendistribusikan obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pihaknya bakal berjumpa dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas rencana tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat mendukung, Menteri Pertahanan bakal berjumpa kami di sini," katanya di Kantor BPOM, seperti dikutip detikaicom, Jumat (16/5).

Taruna menambahkan tidak masalah jika TNI terlibat dalam produksi dan pengedaran obat-obatan. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari peran negara.

"Sebetulnya itu bagian dari perusahaan negara. Kita tahu kan perusahaan negara ada dari BUMN, kayak Bio Farma dan Kimia Farma. Terus dari pihak negara lagi nan lain, kan ada perusahaan obat nan berasosiasi dengan TNI,' katanya.

"Jadi kan kita fasilitasi. Jadi sebetulnya intinya enggak ada masalah. Itu perihal nan general saja," sambungnya.

Kendati demikian, Taruna mengatakan pihaknya bakal mengawasi keterlibatan TNI dalam memproduksi dan mendistribusikan obat-obatan.

"Badan POM bakal mengawasi secara maksimal lantaran itu menjadi otoritas dan tanggung jawab kami," ujarnya.

Sebelumnya, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan TNI bakal memproduksi obat-obatan melalui laboratorium farmasi militer nan sudah direvitalisasi menjadi pabrik obat pertahanan negara.

Sjafrie menjelaskan obat hasil produksi pabrik milik TNI itu bakal disalurkan ke Koperasi Desa Merah Putih dengan kerja sama berbareng Kementerian Kesehatan.

"Kita tahu nilai obat di Indonesia tinggi sekali, kita juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi nan ada di angkatan menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara, sehingga diharapkan kelak produksi obat kita nan kita bakal kerjakan," kata Sjafrie dalam rapat berbareng Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4).

"Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan juga bisa kita sumbangkan obat-obat nan kita produksi itu kepada rakyat di desa, dengan adanya koperasi desa kelak nan bakal dibentuk, maka apotek-apoteknya ini bakal kita suplai dari obat nan kita buat di pabrik obat terpusat ini," sambungnya.

Baca selengkapnya di sini.

(fra/fby/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya