ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 22 Mei 2025 06:25 WIB

Jakarta, detikai.com --
Kepala Badan Penyelenggara Haji RI Muhammad Irfan Yusuf alias Gus Irfan menargetkan pengurangan masa tinggal jemaah haji RI selama 5 hingga 10 hari pada musim ibadah haji 2026.
Ia menyampaikan itu dalam merespons usulan beragam pihak untuk memangkas masa tinggal jemaah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemungkinan mungkin tahun depan bisa kurang 5 syukur 10 hari. Kemudian tahun berikutnya kurang lagi dan kurang lagi dan pada akhirnya kita mencapai nomor nan ideal," kata Gus Irfan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/5).
Gus Irfan mengaku telah merencanakan pemangkasan masa tinggal jemaah haji asal RI tersebut. Ia berupaya mengurangi masa tinggal jemaah itu lantaran menelan cukup banyak biaya.
"Karena kita hitung untuk konsumsi saja untuk makan 1 hari bisa nyaris Rp80 miliar, sehingga itu jika dikurangi 1 hari sudah signifikan, apalagi sampai 5-10 hari," ujar dia.
Gus Irfan menyebut sekarang mereka telah memulai pembicaraan dengan pihak Arab Saudi perihal wacana itu. Namun, dia menjelaskan upaya memangkas masa tinggal jemaah itu bukanlah perkara nan sederhana.
Ia mengatakan upaya itu kudu menyesuaikan dengan slot penerbangan nan cukup terbatas.
"Bahkan Garuda nan semestinya membawa pulang jemaah kita dari Jeddah ke Jakarta rupanya tidak dapat slot di Jeddah, sehingga kudu bergeser ke Madinah," ucapnya.
Gus Irfan mengatakan untuk menambah slot penerbangan di Bandara Jeddah dan Madinah juga cukup sulit.
Ia pun menyampaikan bahwa mereka sudah memulai pembicaraan awal dengan airport di Kota Taif nan jaraknya tak begitu jauh dari Mekah.
"Menjadi salah satu airport tujuan maupun pemberangkatan dari Saudi," ucapnya.
Belakangan wacana pemangkasan masa tinggal jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi demi memangkas ongkos alias biaya ibadah murah mencuat ke publik.
Ada nan mengusulkan masa tinggal dikurangi dari nan sudah ditetapkan 40 hari menjadi 30 alias 20 hari.
Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengusulkan agar masa tinggal jamaah haji selama di Makkah dan Madinah cukup 30 hari.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mengusulkan masa tinggal hanya selama 20 hari.
Cholil mengatakan dengan melaksanakan sunnah, mungkin dibutuhkan waktu 10 hari di Makkah. Oleh karenanya, dia beranggapan masa tinggal 17-20 hari sudah cukup.
(fra/mnf/fra)
[Gambas:Video CNN]