ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Indonesia dan Arab Saudi berencana melakukan kerja sama investasi di beragam sektor nan potensial. Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Alkhorayef telah mengunjungi Indonesia untuk menggali sektor-sektor nan mungkin dikerjasamakan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, mengungkap beberapa bagian nan bakal digarap kedua negara. Beberapa di antaranya adalah industri mineral, petrokimia, otomotif hingga pengolahan kayu.
"Tetep kesukaan tetap ke industri petrokimia, mereka mau invest di industri petrokimia salah satunya, dan otomotif, dan nan lain juga mereka tertarik di industri pengolahan kayu di kita, pedoman timber," sebut Setia di Gedung PIDI 4.0 Kemenperin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sektor Petrokimia, Kemenperin menyebut Indonesia tetap memerlukan pengembangan di sektor hilir dalam upaya mendukung sektor turunannya. Apalagi industri petrokimia merupakan induknya industri selain industri logam.
Arab Saudi juga mau bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi mineral untuk menjadi pemain global. Bandar diketahui sudah menemui dua raksasa mineral di Indonesia, MIND ID dan Vale.
Setia menjelaskan, kehadiran Bandar ke Indonesia tetap berada dalam tahap penjajakan. Artinya belum ada nilai potensi investasi nan mungkin masuk ke Tanah Air. Namun dia menyebut bakal ada Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama nan bakal ditandatangani kedua belah pihak.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyebut pemerintah terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menyambut investasi Arab Saudi.
"Kami kan menyiapkan sumber daya manusianya, kita banyak politeknik nan juga dengan spesialisasi di industri-industri, petrokimia kita punya politeknik di Banten, logam di Morowali, otomotif kita punya STMI di Jakarta, dan lain-lain. Jadi kita siapkan SDM itu dalam rangka memperkuat kerja samanya," tutup Masrokhan.
Ditemui terpisah, Bandar Alkhorayef menjelaskan kedatangannya ke Tanah Air bermaksud mengeksplorasi kesempatan kerja sama nan dapat digarap kedua negara. Bandar lampau menyinggung potensi kerja sama di sektor pertambangan.
"Saya senang berjamu ke Indonesia, mewakili negara kami Saudi Arabia, kami menghargai hubungan baik kedua negara, dan kami juga bakal saling mendukung dalam perihal industri dan pertambangan, banyak nan bisa dikerjasamakan bersama, sektor tambang merupakan sektor nan krusial untuk Arab Saudi," ujarnya usai mengunjungi Gedung PIDI 4.0 Kemenperin.
Bandar juga memuji rekam jejak Indonesia nan cukup baik di sektor industri tambang. Ia lampau membeberkan kesempatan pasar nan sangat terbuka di Arab Saudi, khususnya untuk sektor manufaktur.
"Indonesia mempunyai rekam jejak nan baik di sektor industri tambang, dan manufaktur juga banyak kesempatan nan dapat dikoordinasikan dengan perusahaan Indonesia, untuk menunjukkan kesempatan nan ada di Saudi dan gimana mereka bisa datang ke pasar Arab Saudi, melayani pasar Saudi," tuturnya.
Bandar menyebut dirinya sudah berbincang dengan perwakilan pemerintah dan sektor swasta dalam penjajakan kerja sama ini. Ia berambisi langkah ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Arab Saudi dan Indonesia, serta meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara.
(ily/fdl)