Bmkg Warning Besok Hujan Lebat Guyur Ri, Waspada Banjir Di Wilayah Ini

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Banjir tetap terus menghantui wilayah RI akibat cuaca ekstrem nan ditandai dengan tingginya curah hujan dan angin kencang. Beberapa wilayah Jabodetabek telah terendam banjir sejak Selasa (4/3) lalu, dan air kembali tinggi pada Sabtu (8/3) kemarin.

BMKG sudah beberapa kali mengeluarkan peringatan awal mengenai potensi banjir di beberapa wilayah Indonesia. Curah hujan tinggi dikatakan tetap berjalan pada 10-11 Maret besok.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ada akibat banjir susulan di sejumlah wilayah Jabodetabek pada 15-20 Maret 2025.

"Ini ada pembaruan terbaru kondisi 10 hari kedua dan 10 hari ketiga di bulan Maret. Update terbaru puncaknya ada di 10 hari kedua Maret sekitar sampai tanggal 21 Maret," kata Dwikorita dalam rapat koordinasi dengan Menko PMK, BNPB dan Basarnas, serta BPBD Jawa Barat, Banten dan Bogor, beberapa saat lalu.

"Puncaknya tanggal 20 Maret. Range ancaman tanggal 15-20 Maret. Itu bisa jadi waspada. Diimbau untuk mengurangi aktivitas penduduk di tanggal tersebut," Dwikorita menambahkan.

Sebelumnya, Dwikorita menyebut BMKG memprediksi musim hujan bakal berhujung di akhir Maret 2025. Pada April 2025, wilayah RI mengalami transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Kendati demikian, beberapa wilayah dengan pola hujan monsunal kemungkinan tetap bakal mengalami hujan hingga April alias Mei 2025.

Solusi BMKG dan BNPB Cegah Banjir

Operasi Modifikasi Cuaca pada Jumat (7/3) menyasar wilayah Sukabumi, Sumedang, dan Karawang. (Dok. BNPB)Foto: Operasi Modifikasi Cuaca pada Jumat (7/3) menyasar wilayah Sukabumi, Sumedang, dan Karawang. (Dok. BNPB)
Operasi Modifikasi Cuaca pada Jumat (7/3) menyasar wilayah Sukabumi, Sumedang, dan Karawang. (Dok. BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG sudah berupaya mencari solusi untuk mengurangi akibat musibah akibat curah hujan tinggi. Salah satu upaya nan dilaksanakan adalah Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), nan bermaksud untuk mengendalikan curah hujan guna meminimalkan akibat bencana.

Teknologi ini dilakukan dengan menyebarkan bahan tertentu, seperti natrium klorida (NaCl) dan kalsium oksida (CaO), menggunakan pesawat khusus.

Pelaksanaan OMC dilakukan sejak 4 hingga 8 Maret 2025 di beberapa wilayah strategis. Operasi ini bermaksud untuk menurunkan intensitas hujan, terutama di wilayah nan berisiko tinggi mengalami banjir dan longsor.

Mekanisme penyelenggaraan OMC ini diawali dengan penetapan status tanggap darurat oleh wilayah dan permohon untuk melaksanakan OMC dari ketua wilayah kepada BNPB.

Selanjutnya bakal diaktivasi pos penyelenggaraan OMC di airport terdekat nan diisi oleh personil BNPB, personil BMKG nan memberikan kajian mengenai situasi cuaca dan sasaran awan untuk disemai garam.

BNPB bakal berikutnya bakal bekerjasama dengan pihak penyedia pesawat operasional untuk menjalankan OMC, dimana hasil penyemaian garam bakal dilakukan setiap hari.

Sebagai langkah lanjutan, pada Sabtu (8/3), BNPB kembali melakukan operasi OMC untuk mendukung penanganan darurat musibah di Provinsi Jawa Barat. Dengan delapan sorti penerbangan, operasi ini menargetkan wilayah Jawa bagian barat dengan ketinggian operasional antara 8.000 hingga 11.000 kaki.

Penerbangan pertama dimulai pukul 03.00 WIB dan sorti terakhir dijadwalkan berhujung pada pukul 22.30 WIB, menyesuaikan dengan kondisi atmosfer dan kemunculan awan nan memungkinkan intervensi.

Hasil dari operasi ini semakin mempertegas efektivitas teknologi modifikasi cuaca dalam mendukung upaya pengurangan akibat musibah serta menjaga keseimbangan lingkungan. BNPB bakal terus berkomitmen untuk menerapkan beragam strategi mitigasi guna melindungi masyarakat dari akibat cuaca ekstrem dan potensi musibah nan menyertainya.

Dwikorita berambisi dengan adanya modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan. Namun, Dwikorita mengimbau untuk terus waspada dan siaga hingga tanggal 11 Maret mendatang.

Adapun beberapa wilayah nan perlu diwaspadai adalah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan Bengkulu.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Berantas Penipuan BTS Palsu, Komdigi Belajar Dari Singapura

Next Article Muncul Fenomena Ledakan Matahari-Badai Magnet, BMKG Warning RI Ini

Selengkapnya