ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 16 Jan 2025 14:25 WIB

Jakarta, detikai.com --
Presiden petahana Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump saling mengeklaim soal tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pernyataan publik pada Rabu (15/1), Biden mengatakan kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel sebagian besar mirip dengan proposal kesepakatan nan dia ajukan Mei lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden tersenyum ketika seorang reporter bertanya mengenai siapa nan bakal dicatat dalam sejarah mengenai pencetusan gencatan senjata.
"Apakah itu sebuah lelucon?" ucap Biden sarkas, seperti dikutip Reuters.
"Rencana ini dikembangkan dan dinegosiasikan oleh tim saya dan sebagian besar bakal dilaksanakan oleh pemerintahan nan bakal datang. Itu sebabnya saya memberi tahu tim saya untuk terus memberikan info komplit kepada pemerintahan nan bakal datang," kata Biden dalam pidato di Oval Office.
Sementara itu, Trump di media sosialnya, Truth Social, juga mengaku 'berjasa' atas tercapainya gencatan senjata Gaza.
Ia berujar gencatan senjata nan epic itu "hanya bisa terjadi lantaran kemenangan berhistoris kita di bulan November."
"Karena perjanjian ini memberi isyarat kepada seluruh bumi bahwa pemerintahan saya bakal mengupayakan perdamaian dan menegosiasikan kesepakatan guna menjamin keselamatan semua orang Amerika dan sekutu kita," kata Trump.
Trump mengirim utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, ikut dalam perundingan di Doha, Qatar. Witkoff berada di sana selama empat hari hingga kesepakatan itu akhirnya terwujud pada Rabu (15/1).
Berdasarkan perjanjian, Hamas dan Israel bakal memulai gencatan senjata pada 19 Januari mendatang. Gencatan senjata bakal berjalan dalam tiga fase, di mana fase pertama berjalan selama 42 hari.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak support kemanusiaan.
Fase kedua, bermaksud mengakhiri perang, termasuk pula pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas sebagai tukar atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.
Fase ketiga, pemulangan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.
(blq/bac)
[Gambas:Video CNN]